Kita harus kerja keras untuk mengembalikan jati diri Indonesia itu sendiri. Identitas Indonesia yang sesungguhnya bukan sebatas berceloteh mengumbar fitnah, Kita harus bongkar kembali budaya jelek yang sudah hampir mengakar luas di negara kita Indonesia. kurangnya kepercayaan ini bukan hanya sebatas kepada pemerintah, kepada kita sendiri juga. rendahnya kepercayaan diri akan kemampuan kita sendiri.Â
Merasa tidak mampu menulis, mengambil tulisan orang lain,budaya copy-paste. merasa kurang untuk mencari uang lebih, mengambil uang hak orang lain, budaya korupsi. Dan masih banyak lagi budaya-budaya jelek lainnya yang menghambat kita untuk menjadi bangsa besar yang secara harfiah memang bangsa yang kuat.Â
Budaya positif yang kuat akan menyempurnakan kekuatan negara yang lainnya dan saya optimis negara kita bisa masuk dalam daftar negara Adidaya di dunia. Hanya saja Revolusi belum Selesai, Kita masih jalan ditempat kawan. Â Indonesia Adidaya 2020? Mungkin kah?
Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 ½ sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita - Soekarno.
Â
Sumber :
Lyman Miller (2006), China an Emerging Superpower, https://web.stanford.edu/group/sjir/6.1.03_miller.html
Jeffrie Geovanie (2013), Civil region : DImensi Sosial politik IslamÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H