Mentari: Baiklah, oh ya kamu mempunyai nama latin Tamarindus indica
Hmmm keren juga nama latinku, batin siska dalam hati
Mentari: "wahai sahabatku, siska si asem jawa tahukah kamu, kamu mempunyai pohon yang besar dan rindang yang tentunya akan membuat teduh lingkungan dimana kau tumbuh, manusia akan sangat betah bila berada berlama-lama dibawahmu.
Kayu yang kau hasilkan, dapat dijadikan aneka jenis kerajinan, mebel, mainan dan aneka ukiran, itu membuatmu jadi berguna dan cantik.
Buahmu asam jawa biasa digunakan sebagai bumbu dapur untuk membuat aneka jenis masakan dan minuman, seperti sayuran asem, rujak dan minuman asam yang sangat menyegarkan.
Biji buahmu dapat dimakan juga oleh manusia setelah direbus atau dipanggang tentunya. Oh iya biji buahmu juga bisa dibuat menjadi tepung untuk membuat roti dan juga dapat mengobati disentri dan diare. Ada juga anak-anak yang memanfaatkannya sebagai biji congklak, seru bukan??
Selain buahmu, daunmu pun juga bermanfaat, daunmu yang masih muda atau biasa disebut sinom dapat digunakan sebagai bahan ramuan untuk membuat jamu
Tradisional jawa yang bermanfaat untuk melancarkan dan memperbanyak ASI (air susu ibu) dan juga bisa sebagai obat penurun panas.
Siska si asam jawa terpana mendengar penjelasan si mentari yang begitu menakjubkan, dia tak menyangka bahwa dirinya sebegitu luar biasanya. Selama ini dia selalu menganggap dirinya jelek, besar dan tak bermanfaat. Â
Dia selalu memikirkan ucapan setiap orang yang memandangnya negative, rasa percaya dirinya menjadi hilang dan enggan bergaul dengan sekitarnya. Dia merasa dikucilkan dan selalu iri dengan kepunyaan orang lain.Â
Dia lupa untuk bercermin. Lupa untuk memandang bahwa dirinya bukannya besar dan jelek tapi justru besar dan rindang. Lupa untuk bercermin bahwa dia tak bermanfaat padahal dia penuh akan khasiat yang menabjubkan mulai dari buah, biji, daun dan batangnya.