Mohon tunggu...
Mia Oktavia
Mia Oktavia Mohon Tunggu... Freelancer - Unisnu '18

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kolaborasi Orangtua di Sekolah Inklusi

8 Juli 2021   17:00 Diperbarui: 8 Juli 2021   17:03 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kegiatan volunteer bisa dilakukan di kelas dengan mendatangkan orangtua sebagai guru tamu maupun di luar kelas ketika sekolah mengadakan kegiatan. Masing-masing orang tua tentunya memiliki berbagai macam keterampilan dan kemampuan sesuai dengan bidangnya. Oleh karena itu orang tua bisa diberdayakan oleh pihak sekolah dalam kegiatan mengajar baik di dalam maupun luar kelas.

  • Usaha yang dilakukan guna membangun kerja sama orang tua dan sekolah 

Upaya sekolah menjalin kerja sama dengan orang tua siswa yaitu dengan menciptakan iklim sekolah yang nyaman, melakukan komunikasi dengan orang tua, dan menyediakan kesempatan bagi orang tua untuk terlibat dalam kegiatan sekolah.

  • Menciptakan iklim sekolah yang nyaman.

Menciptakan iklim yang nyaman bisa dilakukan pihak sekolah dengan berusaha merespon positif setiap orang tua yang datang dengan berbagai maksud dan tujuan, memberikan rasa nyaman baik itu kepada orang tua siswa maupun tamu yang datang untuk kunjungan tertentu, menerapkan 5S (senyum, sapa, salam, sopan, dan santun) sehingga diharapkan orang tua pun menganggap pihak sekolah seperti keluarga. Hubungan antara guru dan orang tua seperti tidak ada jarak dalam berkomunikasi dengan pihak sekolah.

  • Mengembangkan komunikasi efektif antara sekolah dan orangtua.

C.L Wilson (dalam Heward, 2013) merekomendasikan lima prinsip yang dapat dijadikan dasar untuk mengembangkan komunikasi efektif antara sekolah dan orangtua, yaitu:

1) Menerima Pernyataan Orangtua. Hal ini mengandung makna bahwa menyatakan secara verbal dan nonverbal mengenai informasi yang disampaikan oleh orangtua siswa berkebutuhan khusus adalah sesuatu hal yang berharga. Ini akan membuat orangtua lebih terbuka dan bebas mengutarakan apa yang diketahuinya karena mereka merasa dihargai.

2) Mendengarkan dengan Aktif.

Pihak sekolah perlu mendengarkan dengan aktif sehingga bisa paham atas keberatan yang mungkin timbul atas usulan program dari sekolah dan orangtua perlu mendengarkan aktif untuk mengetahui bagaimana program tersebut akan dilaksanakan di rumah maupun di sekolah. Oleh karena itu, jika ada ketidaksepahaman, dapat segera dicari solusi yang paling baik untuk menjalankan program tersebut.

3) Bertanya dengan Efektif.

Ketika berkomunikasi dengan orangtua, pihak sekolah sebaiknya memakai model pertanyaan terbuka. Hal ini akan berguna menggali jawaban yang sifatnya informatif dan deskriptif.

4) Memberikan Dukungan.

Penting bagi orangtua untuk mendengarkan berita baik tentang perkembangan anak-anak mereka. Sekolah perlu menggambarkan dan menunjukkan pada orangtua tentang kemajuan yang dialami oleh anak mereka. Pihak sekolah perlu memberikan fokus pada apa yang berhasil dilakukan anak-anak tersebut dan kemajuan yang mereka buat selama belajar di sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun