Mohon tunggu...
Mia Ismed
Mia Ismed Mohon Tunggu... Guru - berproses menjadi apa saja

penyuka kopi susu yang hoby otak atik naskah drama. pernah nangkring di universitas negeri yogyakarta angkatan 2000. berprofesi sebagai kuli di PT. macul endonesa bagian dapor

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Surga itu Dekat

1 Juli 2016   21:12 Diperbarui: 1 Juli 2016   21:41 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Bagaimana Risky kamu masih marah dengan Ibumu? Kamu masih ingin meninggalkan orang yang bekerja tak pernah lelah untuk hidupmu?”

“Surga itu sangat dekat Risky. Dekat sekali sedekat darah yang mengalir di bawah kulitmu. Dipompa jantung dan menggerakkan urat nadimu. Nafasnya sangat dekat. Yang terhirup hidung kemudian menuju paru-paru. Kamu tahu itu siapa. Surga itu di bawah telapak kaki Ibumu. Pengorbanan Ibumu sangat nyata. Matanya senantiasa terjaga dimalam-malam sepi. Senyunya terurai meski kau sering menyakitinya. Do’anya tulus tak pernah mengiba apa yang dia terima.

Aku hanya terdiam. Bang Jaya terus menasehatiku. Dalam hatiku yang sangat dalam. Aku takpernah menampik. Aku sangat sayang Ibuku. Keegoisankulah yang menguburkan rasa cintaku yang dalam itu. Hatiku teracuni ocehan teman-teman yang mengkerdilkan orang tuaku. Kini aku kehilangan bapak. Dan aku tak ingin kehilangan Ibu lagi.

“Risky saat Ibumu pulang nanti, kita akan pergi bersama-sama ikut Abang. Kamu sekolah dan Ibu tetap bekerja bukan menjadi pemulung, tapi membantu Abang kerja di rumah. Memasak dan merawat kamu. Orang tua Abang sudah lama meninggal. Abang berharap Ibumu dan kamu menjadi bagian dari keluarga Abang.

Siang itu serasa sebuah keajaiban mengubah semua jalan hidupku. Ibu dengan senang hati menerima ajakan Bang Jaya. Kita pergi menuju rumah Bang Jaya di blok M. ini adalah jawaban doa-doa Ibuku atas kerja keras dan kesabarannya. Maafkan aku Ibu. Siapapun dirimu dan apapun keadaanmu aku tak akan meninggalkanmu untuk kedua kalinya. Karena di kakimulah surgaku berada dan ditelapak tanganmu namaku senantiasa kau sebut dalam setiap harapan doa-doamu.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun