Apakah anda mempunyai usaha kecil-kecilan? Bagaimana perkembangannya? Tumbuh pesat? Jika ya, menurut anda bagaimana produk yang dihasilkan oleh usaha anda itu? Apakah sudah memenuhi keinginan pelanggan? Lantas, bagaimana pula dengan produk sejenis lainnya di pasaran? Jika seandainya calon pelanggan dihadapkan pada produk-produk sejenis, kira-kira mereka akan membeli produk anda atau pesaing anda?
Pertanyaan seperti diatas kerap menghantui para pengusaha pemula atau kecil. Mungkin saja dari sisi kualitas produk yang mereka hasilkan tidak kalah dengan produk impor sekalipun. Namun, ketika berbicara tentang merk, barulah mereka akan terdiam dan berpikir: Apakah merk produk saya sudah mampu membuat calon pelanggan memilih dan membeli produk yang saya hasilkan?
Merk merupakan sebuah aset yang intangible atau tidak kasat mata yang merupakan sebuah faktor penentu yang cukup signifikan bagi calon pelanggan dalam memutuskan untuk membeli sesuatu. Pelanggan boleh saja mempunyai banyak pilihan produk pengganti yang berkualitas tinggi. Namun jika mereka sudah setia terhadap sebuah merk, perilaku pembelian mereka akan cenderung menjadi irrasional. Maksudnya?
Anda mungkin sudah mengetahui bahwa di Indonesia, terutama di daerah Bandung, banyak terdapat produsen-produsen celana jeans yang menurut saya cukup berkualitas. Merknya pun mungkin sudah ratusan. Dari yang berkualitas biasa sampai yang benar-benar berkualitas tinggi.
Namun seandainya calon pelanggan disuruh untuk menyebutkan merk-merk celana jeans yang terkenal, hampir bisa dipastikan mereka akan menyebut merk seperti Levi’s, Wrangler, Lee, Esprit, Calvin Klein, dan masih banyak lagi merk-merk terkenal lainnya yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu.
Mengapa bisa begitu? Itulah kekuatan sebuah merk. Produk-produk celana jeans terkenal diatas mungkin tidak lebih baik dibanding produksi lokal. Namun kekuatan merk mereka telah berhasil menciptakan pelanggan yang loyal dan aset yang bernilai tinggi.
Lantas, bagaimana caranya membangun merk yang kuat dan bernilai tinggi? Lima hal berikut bisa menjadi acuan anda dalam menciptakan merk yang fenomenal.
1. Bangun usaha yang anda cintai
Karena, dengan membuka usaha yang anda suka dan cintai, anda akan melakukan yang terbaik untuk membesarkan usaha serta merknya.
Bagi para pengusaha pemula, faktor kualitas sangat berperan penting untuk membuat calon pelanggan menyukai produk anda. Jika kualitas yang anda berikan pas-pasan, sudah bisa dipastikan pelanggan tidak akan tertarik untuk kembali menggunakan merk produk anda.
Kisah Edward Forrer, pemilik merk sepatu Edward Forrer yang berasal dari kota Bandung bisa menjadi contoh bagaimana kecintaan terhadap bidang yang ia kuasai mampu membuatnya menjadi ikon sepatu kota kembang.