Mohon tunggu...
Momang Yusuf
Momang Yusuf Mohon Tunggu... Guru - Pengajar sains yang terus belajar menulis

Seorang abdi negara di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Selain menulis tema-tema sosial dan fiksi, saya juga menulis tentang sains khususnya fisika yang saya tuangkan dalam blog pribadi saya: https://edufisika.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Potret Kecil Perilaku Berlalu Lintas Kita

23 Mei 2023   22:33 Diperbarui: 23 Mei 2023   22:52 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com

Tapi tiba-tiba, saya menyeberang, katanya. Dan ia tak dapat mengendalikan lagi motornya.

Coba dengarkan, Pembaca. Ia bilang, "Tiba-tiba saya menyeberang dan ia tidak dapat mengendalikan motornya".

Karena ini terasa mau menyalahkan saya, saya jelas dongkol.

Bukankah tadi sudah kusebutkan bahwa saya sudah menghitung dengan cermat bahwa dengan melewatkan dua motor dari arah depan, maka saya akan aman menyeberangi jalan ini? Lalu di mana letak "ketiba-tibaan" saya?

Tapi waktu itu bulan puasa. Bulan menahan hawa nafsu, termasuk amarah. Maka saya hanya mendatangi Si Mahasiswa sambil berusaha menekan kejengkelan saya.

"Kamu tahu ndak, kalau mau keluar harus lewat jalur yang di seberang ini?" Saya menunjukkan jalur yang seharusnya dilaluinya.

"Kamu tahu ndak, jalur ini untuk kendaraan yang mau masuk? Jelas kamu melanggar, Bos. Apa pun alasan kamu". Seperti senjata serbu otomatis saya melontarkan rentetan kata-kata dengan nada emosi meluap yang setengah mati saya tahan. Sekali lagi ini bulan puasa.

Dengan berondongan kata-kata tadi, saya sengaja tidak ingin memberinya jeda untuk sekadar berkilah. Sebab boleh jadi, bara api di kepalaku bisa berkobar jika ia mencoba berkilah.

Saya harus menegaskan bahwa bagaimana pun, ia melanggar. Sebab kurasa ia akan dengan dungunya akan kukuh berkilah bahwa ia hanya ingin ke ATM yang ada di luar. Seolah dengan itu ia bisa bebas melanggar.

Apapun alasannya, memang jelas melanggar arah. Jalan untuk jalur masuk malah digunakannya untuk keluar.

Tapi, begitulah. Ini adalah potret kecil perilaku kita di jalan raya. Demi kemudahan yang kita inginkan, kita labrak saja segala aturan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun