Mohon tunggu...
MUHAMMAD REZA SETIAWAN
MUHAMMAD REZA SETIAWAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - forester I practitioners I learners I reader I traveller I adventurer !

Jalanmu mungkin tidak cepat namun percayalah rencana Allah selalu tepat! Sabar, ikhlas, ikhtiar. ~ Sajak Salaf

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Keunggulan Metode Quarre dan Bor terhadap Produktivitas Getah, Kesehatan serta Pertumbuhan Pohon Pinus

24 Mei 2021   13:06 Diperbarui: 15 Oktober 2022   10:33 2066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyadapan Getah Pinus (Metode Quarre/Koakan) (Dok. Mongabay)

Penyadapan pinus dengan cara bor merupakan sistem penyadapan yang bersifat tertutup dengan luka sadap yang lebih masuk ke dalam batang, sedangkan cara quarre (koakan) merupakan sistem penyadapan yang bersifat terbuka dengan luka sadap yang lebar. Luas permukaan luka sadap yang lebar memungkinkan hama penyakit dapat masuk ke batang melalui luka batang, yang dapat menganggu pertumbuhan pohon. Metode bor tidak banyak melukai batang pohon dan cenderung lebih sulit terkena hama penyakit.

Metode bor mempunyai keunggulan dalam meminimalkan kerusakan kayu akibat luka sadap, kesehatan pohon lebih terjaga dan mengurangi resiko pohon tumbang akibat angin kencang (Sukadaryati 2014). Lebih jauh, Sukadayarti (2014) menjelaskan, metode bor, luka sadap yang kecil diharapkan lebih cepat menutup kembali seiring dengan pertumbuhan batang pohon. Upaya rekayasa alat bor semi mekanis perlu dikembangkan untuk mempermudah pembuatan luka sadap tentu dengan pertimbangan ekonomi, sosial dan lingkungan.

Tahapan kegiatan dengan metode quarre (koakan) dan bor memiliki perbedaan yang signifikan sehingga penerapan kedua metode tersebut berkorelasi terhadap hasil getah pinus yang diperoleh. Pemilihan metode dalam penyadapan getah pinus berpengaruh dengan hasil getah pinus yang akan diperoleh.

Metode quarre (koakan) memiliki keunggulan terhadap produktivitas getah pinus yang lebih besar, tetapi memiliki kelemahan dalam kerentanan pohon terkena penyakit yang akan mempengaruhi pertumbuhan pohon. Luas lubang sadap yang terlalu besar menyebabkan batang pohon rentan terkena hama penyakit dan pohon tumbang akibat batang bagian bawah yang luka. Pada sisi pelaksanaan kerja, biaya metode quarre (koakan) lebih murah, praktis, dan mudah untuk dilaksanakan.

Berbeda dengan metode quarre (koakan), metode bor memiliki keunggulan dalam meminimalkan kerusakan kayu akibat luka sadap. Metode ini tidak banyak melukai batang pohon. Penggunanaan metode ini memungkinkan untuk terkena hama penyakit sangat rendah akibat luka sadap yang kecil, dan pertumbuhan pohon cenderung baik karena luka pohon yang tidak banyak. Namun, memiliki kelemahan dalam produktivitas getah pinus yang lebih rendah. pada sisi pelaksanaan kerja, biaya metode bor lebih tinggi dan serta membutuhkan tenaga kerja yang banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun