NAMA : MUHAMMAD NAJHAN FAIRUZINOOR
 NIM    : 2410416310018
KELAS Â Â : B
DOSEN PENGAMPU :Â Dr. ROSALINA KUMALAWATI. S.Si M. Si
MATA KULIAH : KARTOGRAFI
Â
MAHASISWA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT, BANJARMASIN, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, PRODI S1 GEOGRAFI.
PENYALINAN PETA RBI PROVINSI DKI JAKARTA DI KERTAS KALKIR DAN KERTASTRANSPARANSI
I. PENDAHULUAN
Secara umum, kartografi adalah seni, ilmu pengetahuan dan teknologi tentang pembuatan peta-peta. Dalam pengertian yang lebih luas kartografi pada saat ini memasukkan setiap kegiatan, dimana yang menyangkut penyiapan peta-peta dan penggunaan peta-peta, merupakan perhatian utamanya, dan menganggap peta sebagai alat yang berguna sebagai media komunikasi, termasuk pula:
 a) mempelajari sejarah tentang kartografi,
 b) kegiatan koleksi data, klasifikasi data dan pemberian katalog-katalog serta bibliografis,
 c) mendesain dan membuat konstruksi peta-peta, charts, dan atlas-atlas.
Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) adalah peta yang menyediakan informasi spasial tentang kondisi topografi suatu wilayah. Peta ini memiliki skala besar, yaitu 1:25.000, dan mencakup berbagai informasi seperti garis kontur, penggunaan lahan, jalan, bangunan, sungai, dan fitur lainnya. Peta RBI diproduksi oleh Badan Informasi Geospasial (BIG), yang sebelumnya dikenal sebagai Bakosurtanal.
Fungsi utama Peta RBI adalah sebagai peta dasar dalam pembuatan peta tematik, misalnya untuk penggunaan lahan atau peta kerentanan bencana alam. Peta ini sangat akurat dalam menampilkan luas dan posisi astronomis suatu tempat, menjadikannya penting bagi para profesional di bidang pemetaan dan ilmu kebumian.
II.Kegunaan Peta RBI:
1. Perencanaan: Memberikan informasi tentang karakteristik daerah dan membantu dalam analisis untuk perencanaan, seperti perencanaan pemukiman.
2. Penelitian Geografi: Menjadi alat bantu dalam survei dan sebagai media untuk menganalisis serta melaporkan hasil penelitian dalam bentuk peta.
a.Secara umum, fungsi peta meliputi:
1. Sebagai alat kerja.
2. Sebagai dokumen ilmiah untuk penyimpanan informasi.
3. Sebagai referensi atau sumber informasi.
4. Sebagai media untuk memperjelas suatu topik atau rencana yang diajukan.
 b. Tujuan Peta
Berbagai peta dibuat dengan maksud untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Adapun mengenai tujuan serta kegunaan dari pembuatan peta antara lain untuk:
1) Komunikasi informasi keruangan (spasial): memberikan petunjuk letak tempat perhelatan.
2) Menyimpan informasi: peta bidang tanah, titik dasar teknis.
3) Membantu suatu pekerjaan : pendaftaran tanah, perencanaan pembangunan wilayah.
4) Media pembelajaran dalam bidang pendidikan.
5) Membantu dalam suatu desain: desain jalan, desain tata ruang.
6) Analisis data spasial: perhitungan volume, perhitungan luas bidang/ wilayah.
7) Mengetahui potensi kekayaan alam, seperti berbagai macam tambang.
8) Mengetahui keadaan sosiografis, fisiografis, dan klimatologis dalam konteks keruangan dan kewilayahan, serta
9) Mengikuti perkembangan kebutuhan dan perkembangan administrasi, baik dalam keperluan sipil,militer maupun politik.
Kondisi Geografis DKI Jakarta secara menyeluruh dapat digambarkan melalui beberapa aspek penting: lokasi, topografi, iklim, dan karakteristik fisik.
 Berikut adalah ringkasannya:
 1. Letak Geografis DKI Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau Jawa, dengan koordinat sekitar 612' Lintang Selatan dan 10648' Bujur Timur. Kota ini berbatasan dengan:
 Sebelah utara: Laut JawaÂ
-Sebelah barat: Provinsi BantenÂ
-Sebelah selatan: Provinsi Jawa BaratÂ
-Sebelah timur: Provinsi Jawa BaratÂ
2. Topografi Jakarta memiliki topografi yang relatif datar dengan ketinggian rata-rata sekitar 7 meter di atas permukaan laut.Â
Secara garis besar, wilayah Jakarta dapat dibagi menjadi dua bagian:Â
Bagian Utara: Daerah dataran rendah yang sangat dekat dengan permukaan laut, seringkali mengalami banjir, terutama saat musim hujan.
 Bagian Selatan: Berada di dataran yang lebih tinggi, daerah ini cenderung lebih aman dari banjir.
 3. Iklim Jakarta beriklim tropis dengan dua musim utama:
a. Musim Hujan: Biasanya berlangsung dari November hingga Maret, dengan curah hujan yang tinggi, terutama pada puncaknya di Januari dan Februari.
b. Musim Kemarau: Terjadi dari April hingga Oktober, dengan suhu rata-rata berkisar antara 25C hingga 33C. Jakarta memiliki kelembaban yang cukup tinggi sepanjang tahun, mencapai rata-rata 70-80%.
 4. Hidrologi Jakarta dilintasi oleh 13 sungai besar, yang paling dikenal adalah Sungai Ciliwung yang mengalir dari selatan ke utara. Sungai-sungai ini seringkali menjadi penyebab banjir musiman, terutama di wilayah utara yang lebih rendah.
 Pantai Utara Jakarta berada di pesisir Laut Jawa.Â
Jakarta Utara memiliki pantai sepanjang 35 km yang rentan terhadap kenaikan permukaan air laut.
 5. Kondisi Tanah Wilayah Jakarta terutama terdiri dari tanah aluvial di bagian utara yang terbentuk dari endapan sungai, sedangkan di bagian selatan terdapat tanah vulkanik yang berasal dari gunung berapi di daerah Jawa Barat. Kondisi ini mempengaruhi tingkat porositas dan kemampuan tanah untuk menyerap air, sehingga berkontribusi pada risiko banjir.
 6. Bencana Alam Banjir: Jakarta rentan terhadap banjir, terutama pada musim hujan. Daerah dataran rendah di bagian utara sangat terdampak karena drainase yang buruk dan pendangkalan sungai.
 Rob: Banjir rob, yang disebabkan oleh naiknya permukaan air laut, sering melanda daerah pesisir Jakarta Utara. Penurunan MukaÂ
Tanah: Jakarta juga mengalami penurunan muka tanah akibat eksploitasi air tanah yang berlebihan dan beban infrastruktur yang berat, terutama di wilayah Jakarta Utara.
 7. Kepadatan Penduduk Sebagai ibu kota negara, Jakarta sangat padat dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 10 juta jiwa. Kepadatan tertinggi terjadi di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Utara, yang mengakibatkan tekanan besar pada sumber daya alam dan infrastruktur kota.Â
8. Pulau-Pulau Kecil Wilayah administratif Jakarta juga mencakup Kepulauan Seribu yang terletak di utara Jakarta, terdiri dari sekitar 110 pulau kecil di Laut Jawa. Kepulauan ini menjadi bagian dari wilayah maritim Jakarta dan memiliki potensi wisata serta konservasi lingkungan.
 9. Pemanasan Global dan Ancaman Lingkungan Karena posisinya yang dekat dengan laut dan dataran rendah, Jakarta rentan terhadap dampak perubahan iklim, seperti peningkatan suhu, kenaikan permukaan air laut, dan perubahan pola cuaca yang semakin tidak terduga. Secara keseluruhan, kondisi geografis DKI Jakarta mencerminkan tantangan besar dalam hal tata ruang, manajemen bencana, dan keberlanjutan lingkungan di tengah pertumbuhan populasi dan pembangunan yang pesat.
Berikut adalah hasil dari penyalinan peta RBI di kertas kalkir dan kertas transparansi yang saya lakukan.
Metode penyalinan ini merupakan cara yang sangat efektif untuk menduplikat peta RBI dengan akurasi tinggi dan menjaga keaslian informasi yang ada pada peta, hasil penyalinan peta di media kertas kalkir dan plastik tranparasi juga memungkinkan untuk analisis lebih lanjut.
Selama proses penyalinan peta hal yang saya dapat pelajari adalah kesabaran dan ketelitian dalam menggambar, menulis, atau pun menyalin sebuah data pada peta. Hal itu merupakan kunci penting bagi seorang mahasiswa Geografi serta memahami titik koordinat suatu tempat dan memahami informasi simbol dan warna pada peta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI