Sementara itu, sistem kurs baku menawarkan stabilitas nilai tukar yang lebih besar karena pemerintah atau otoritas moneter menetapkan nilai tukar yang tetap dan berkomitmen untuk mempertahankannya. Hal ini dapat memberikan kepastian kepada pelaku ekonomi dalam perencanaan dan operasi mereka.Â
Namun, sistem ini juga dapat menjadi tantangan karena kebutuhan akan cadangan devisa yang besar dan kemampuan yang memadai untuk mengintervensi pasar secara efektif agar nilai tukar tetap stabil. Tantangan lainnya adalah risiko terhadap tekanan eksternal yang dapat mempengaruhi kemampuan pemerintah untuk mempertahankan nilai tukar yang ditetapkan, terutama dalam menghadapi kondisi ekonomi global yang tidak stabil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H