Keadaan memaksa Sintong untuk mengambil pilihan. Haruskah dia menerima perasaan Jess, ataukah menyusuri kembali kisah cintanya dengan Mawar?
Review:
Sama seperti beberapa novel karya Tere Liye yang lain, novel "Selamat Tinggal" juga memiliki banyak unsur kejutan dan misteri, membuat pembaca penasaran dan berusaha menebak-nebak endingnya. Kisah Sutan Pane, masalah toko buku bajakan, hingga kisah cinta tragis tokoh utama, semuanya sangat menarik dan seperti memiliki bagiannya sendiri.
Novel dengan 360 halaman ini menggunakan bahasa yang lugas dan sangat mudah dimengerti. Penulisnya, Tere Liye, dapat memadukan bahasa daerah, bahasa gaul, dan bahasa Indonesia dengan sangat baik, tanpa menimbulkan kesan ganjil ataupun tidak serasi.
Unsur romansa dalam novel ini tidak terlalu berlebihan, namun cukup untuk membuat pembaca tersenyum-senyum sendiri. Terlebih lagi, novel ini juga menyajikan beberapa unsur komedi.
"Selamat Tinggal" mengandung banyak pesan. Cerita Sintong dan paman-bibinya menunjukkan keprihatinan sang penulis terhadap masalah buku bajakan yang tak terselesaikan. Kisah Sutan Pane juga mengajarkan banyak hal, tentang keberanian, kejujuran, prinsip, dan pengorbanan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H