Novel karya penulis yang satu ini memang tak habis dibahas dan diulas. Novel karya siapa? Yap, Tere Liye!Â
Setiap bukunya punya keunikan, yang membuatnya sangat digemari oleh pembaca dari berbagai kalangan. Novel-novel karya Tere Liye tak hanya dibaca oleh anak muda atau remaja. Banyak anak kecil maupun orang dewasa-lansia yang juga menyukainya, termasuk buku yang satu ini!
Novel berjudul "Selamat Tinggal" ini adalah salah satu novel Tere Liye yang pertama kali saya baca. Gaya bahasanya membuat saya terpukau dan ketagihan untuk membacanya lagi dan lagi.
Penasaran seperti apa novelnya? Berikut sinopsis beserta review-nya dari sudut pandang saya:
Sinopsis:
Novel "Selamat Tinggal" karya Tere Liye bercerita tentang seorang mahasiswa "abadi" bernama Sintong Tinggal, seorang mahasiswa perantauan dari Sumatra yang berkuliah di Jawa. Dia tinggal bersama Paman dan bibinya, sambil menjaga toko buku "bajakan" milik mereka.Â
Sintong pergi kuliah ke Jawa dengan membawa perasaannya pada seorang gadis di kampung halaman, Mawar Terang Bintang. Hubungan yang terpisah jarak membuat mereka hanya bisa saling berkirim surat. Sial bagi Sintong, Mawar jatuh hati, bahkan menikah dengan laki-laki lain, Binsar namanya.
Sintong yang patah hati menjalani kuliah dengan setengah hati. Sintong Tinggal yang awalnya penulis terkenal, dengan karya yang sering terbit di koran, menjadi mahasiswa abadi tahun ke-7 yang terancam di-DO dari kampus.
Hidup Sintong membaik usai bertemu dengan Jess, mahasiswi polos yang ingin belajar menulis darinya. Sintong kembali memulai kehidupan produktifnya, menulis, sambil mengerjakan skripsi sebelum surat DO dari kampus datang.
Namun takdir tak bisa diduga. Hidup damai Sintong kembali diobrak-abrik dengan datangnya kabar dari kampung, Mawar masuk penjara dan cerai dengan suaminya! Mawar yang dipenjara di rutan khusus wanita di Jakarta meminta untuk bertemu Sintong. Hubungan antara keduanya pun kembali terjalin.
Kepeduliannya pada Mawar membuat Sintong sadar bahwa gadis itu masih ada di hatinya. Sintong bimbang, sebab di sisi lain dia memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Jess. Kehidupan Sintong diperkeruh lagi dengan munculnya masalah di toko buku bajakan milik pamannya.Â
Keadaan memaksa Sintong untuk mengambil pilihan. Haruskah dia menerima perasaan Jess, ataukah menyusuri kembali kisah cintanya dengan Mawar?
Review:
Sama seperti beberapa novel karya Tere Liye yang lain, novel "Selamat Tinggal" juga memiliki banyak unsur kejutan dan misteri, membuat pembaca penasaran dan berusaha menebak-nebak endingnya. Kisah Sutan Pane, masalah toko buku bajakan, hingga kisah cinta tragis tokoh utama, semuanya sangat menarik dan seperti memiliki bagiannya sendiri.
Novel dengan 360 halaman ini menggunakan bahasa yang lugas dan sangat mudah dimengerti. Penulisnya, Tere Liye, dapat memadukan bahasa daerah, bahasa gaul, dan bahasa Indonesia dengan sangat baik, tanpa menimbulkan kesan ganjil ataupun tidak serasi.
Unsur romansa dalam novel ini tidak terlalu berlebihan, namun cukup untuk membuat pembaca tersenyum-senyum sendiri. Terlebih lagi, novel ini juga menyajikan beberapa unsur komedi.
"Selamat Tinggal" mengandung banyak pesan. Cerita Sintong dan paman-bibinya menunjukkan keprihatinan sang penulis terhadap masalah buku bajakan yang tak terselesaikan. Kisah Sutan Pane juga mengajarkan banyak hal, tentang keberanian, kejujuran, prinsip, dan pengorbanan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H