Mohon tunggu...
muhammad Shiddiq
muhammad Shiddiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Sedikit Menuangkan Isi pikiran Melalui Bentuk Tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

World Conference On Creative Economy, Menjadi Pembangkit Ekonomi Kreatif Masyrakat Pasca COVID-19

30 Maret 2024   17:22 Diperbarui: 30 Maret 2024   17:43 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagai isu internsional menjadi hangat di bincangkan oleh berbagi negara, mulai dari kemanusian, keagamaan, konflik perperangan hingga ketahanan pangan. Maka dari itu, patut untuk di perhatikan sangat besar pada salah satu isu melemahnya ekonomi kreatif diindonesia akibat dari Covid-19. 

Oleh sebab itulah pemerintah telah berkontribusi dengan negara asing, yang tergabung dalam serangkaian kegiatan "World Conference on Creative Economy'' tahun 2022 lalu, untuk mencari solusi bagaimana membangkitkan ekonomi kreatif yang berkelanjutan untuk kedepannya.

Karna deminikian, ekonomi menjadi hal utama dalam berbagai aspek kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup yang berkempanjangan.

Isu dalam permasalahan ekonomi yang kian menurun pasca dari dampak Covid-19. Terjadinya Covid-19 telah mengubah wajah sosial ekonomi dunia secara drastis dan mengubah arah perekonomian global yang semula optimis membalik menjadi resesi. 

Tentunya membuat isu ini, menjadi sangat penting untuk di bincangkan oleh pemerintah indonesia di kancah internasional, guna untuk meningkatkan perekonomian indonesia salah satunya dari aspek pemberdayaan masyrakat melalui ekonomi kreatif.

Wakil mentri luar negeri Mahendra siregar mengatakan dalam sebuah pertemuan untuk persiapan WCCE, bahwasanya menjadi peran penting dari sektor ekonomi kreatif dalam membangun kembali perekonomian yang terkena dampak pademi COVID-19.

Patut untuk kita diapresiasi terhadap kinerja pemerintah dalam perannya di dalam forum-forum  komunikasi internasional terkait membahas isu-isu global, dengan keikut sertaannya dalam berbagai pertemuan yang dilakukan oleh setiap negara.

Melihat dari track record indonesia dalam keberhasilan menyelenggarakan beberapa event internasioal, menjadikan pandangan yang baik di mata dunia. Sebelumnya kita melihat keberhasilan sejumlah event internasional di indonesia seperti; MotoGP 2022, Global Platfrom For Disaster Risk Reduction 2022,  World Tourism Day 2022,  dan Year of Creative Economy for Sustainable Development 2021.

Setelah kesuksesan terbesar indonesia pada penyelenggaraan WCCE  ke 1 pada tahun 2018, serta mendukung tuan rumah ke 2 WCCE di Uni Emirat Arab pada tahun 2021, ditahun 2022 indonesia kembali terpilih menjadi tuan rumah yang ke 3 WCCE di bali pada tanggal 5-7 Oktober yang diselenggarakan di Bali, dengan misi pemulihan global memalui sektor ekonomi kreatif.

Indonesia terus membangun dan mendorong komunikasi internasional untuk meningkatkan kerja sama dalam aspek pengembangan ekonomi kreatif, diantaranya melalui peningkatan akses biaya, meningkatkan kesadaran atas hak kekayaan intelektual dan meningkatkan daya saing.

Dalam rangkaian WCCE 2022 meliputi tiga kegiatan. Pertama, WCCE Spotlight dan WCCE Expo/Creativillage yang menampilkan eksibisi/pameran kreatif, pertunjukan/showcasing, medium jejaring, dan sesi inspirator global di sektor ekonomi kreatif. Kedua, The Friends of Creative Economy (FCE) Meeting yang merupakan forum diskusi dan debat antar pentahelix ekraf nasional dan global. 

 ketiga, yaitu Ministerial Meeting yang merupakan forum kebijakan ekonomi kreatif tingkat menteri yang akan menyepakati outcome document dari WCCE 2022," kata Iman Santosa selaku Direktur Hubungan Antar lembaga.

WCCE 2022 dengan mengusung tema "Inclusively Creative: A Global Recovery" akan berkolaborasi dengan beberapa negara untuk meningkatkan perhatian atas pentingnya strategi industri pada kreatif ekonomi. Sementara untuk sub-tema akan dibagi menjadi empat. Pertama adalah Creative Economy for Global Revival.

kedua IP and Rights of the Creative, ketiga, Inclusive and SDG's Agenda, dan keempat The Future of Creative Economy. Pembahasan tema ini akan melibatkan seluruh pihak terkait.

WCCE menjadi sebuah forum pertemuan internasional antar berbagai pemangku kepentingan untuk bertukar pikiran dan pengalaman, menyusun paduan kebijakan, serta menjalin kerja sama yang konkrit dalam bidang ekonomi kreatif.

Pertemuan WCCE merupakan forum  komunikasi lintas negara yang berlangsung secara fisik dan virtual yang dihadiri oleh 52 kedutaan besar asing di jakarta, serta lebih dari 100 perwakilan RI di luar negeri dari berbabagai instansi pemerintahan. 

Forum ini akan membuka ruang komunikasi yang luas antara kedaulatan masing-masing untuk mencari solusi dalam peningkatan Ekonomi Kreatif pasca terjadinya COVID-19.

Mengutip apa yang dikatakan oleh Menparekraf  Sandiaga Uno, dua tahun terakhir telah menjadi momen penting di sektor ekonomi kreatif. Di mana pademi Covid-19 memberi dampak yang singnifikat. Namun kini situasi mulai membaik di mana pekerja di sektor ekonomi kreatif kembali bergeliat.

 Ini menunjukkan bahwa Industri kreatif berkembang pesat dan sekaligus menjadi pertanda bahwa peluang terbuka lebar untuk mencapai target yang diberikan presiden dalam mendukung penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024.

WCCE 2022 menjadi salah satu event terkait pariwisata dan ekonomi kreatif dalam serangkaian Presidensi G20 indonesia. WCCE 2022 menjadi harapan untuk memberi dampak yang besar terhadap masyrakat yang terlibat dalam industri parawisata dan Ekonomi kreatif.

Presiden jokowidodo mengatakan, Ekonomi kreatif manjadi solusi untuk meningkatkan cara hidup masyrkat secara luas dan berkelanjutan karena mampu mendobrak batas geografi gender, ras dan strata ekonomi. Ekonomi kreatif menjadi pilar untama dalam membangkitkan ekonomi yang inklusif pasca terjadinya COVID-19.

Bertemuan bertaraf internasional ini, juga diharapkan menjadi sebuah forum antar negara untuk menghasilkan berbagai kegiatan wujud kerja sama yang strategis dalam mengatasi berbagai isu-isu global yang akan dihadapi.

Intensitas komunikasi yang di bangun dalam forum-forum internasional seperti ini menggunakan perspektif diplomatik dan perspektif propagandistik, dimana perfektif diplomatik ini biasanya dilakukan untuk menjalin hubungan yang erat antar negara lain, atau bahkan meningkatkan dan memperbaiki reputasi sebuah negara.

 Sedangkan perspektif propagandistik menggunakan media massa, lebih mengacu kepada penanaman ide serta gagasan milik suatu negera kepada masyarkat dinegara lain untuk mempengaruhi pemikiran, perasaan dan tindakan mereka.

Melalui kerjas sama World Conference on Creative Economy ke 3 ini, menjadi ruang komunikasi internasional antar negera dalam menyepakati strategi yang dilakukan untuk memajukan sektor ekonomi kreatif sebagai komponen penting dalam upaya pemulihan ekonomi nasional maupun global pasca COVID-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun