Sebenarnya tidak ada yang salah, karena sebagai manusia kita harus bisa berkembang mengikuti perkembangan zaman, namun kita tidak boleh lupa bahwa Indonesia juga memiliki kebudayaan sendiri yang dimana kita sebagai masyarakat Indonesia harus ikut serta menjaga agar kebudayaan Indonesia tetap terjaga eksistensinya sehingga tidak memicu terjadinya perpecahan.Â
Salah satu cara bagaimana menyikapi agar tidak terbawa oleh budaya asing yaitu dengan menanamkan sifat kritis dan teliti. Yang artinya mampu mengetahui budaya asing yang masuk serta mampu membedakan budaya asing mana yang membawa dampak baik buruk untuk masyarakat Indonesia.
Peran generasi muda sangat diperlukan saat ini, untuk ikut serta dalam pelestarian budaya Indonesia mengingat generasi muda harus memiliki rasa ingin tahu dan semangat yang besar. Belajar dari pengalaman bahwa banyak budaya Indonesia yang hampir diakuisisi oleh negara lain termasuk Reog Ponorogo yang pada saat itu sempat diklaim oleh Malaysia pada tahun 2007 diikuti oleh Wayang Kulit,Â
Lagu daerah Rasa Sayange, Batik, Angklung dan beberapa lainnya. Hal ini mungkin terjadi karena kesadaran masyarakat terhadap pelestarian budaya-budaya tersebut pada saat itu masih kurang, sehingga negara lain memiliki niatan untuk mengakuisisi karena merasa ada celah untuk mengakuisisi kebudayaan Indonesia.
Kesadaran masyarakat untuk melestarikan budaya lokal saat ini juga masih dinilai sangat rendah. Masyarakat lebih menyukai budaya asing yang lebih praktis dan kekinian. Padahal Budaya lokal juga dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan ciri khas dari budaya aslinya. Minimnya pembelajaran budaya menjadi salah satu penyebab lunturnya budaya lokal bagi generasi muda.
Generasi muda pada saat ini tentunya memegang peranan yang sangat penting terhadap kelangsungan budaya yang ada, mereka diharapkan mampu melestarikan serta mengembangkan budaya yang ada dengan bantuan teknologi yang semakin berkembang dari tahun ke tahun. Oleh karena itu penting bagi generasi muda untuk menyadari dampak negatif dari perkembangan teknologi agar dapat meminimalisir terjadinya kerusakan di masa yang akan datang.
Menurut jurnal yang berjudul Upaya melestarikan Budaya Indonesia di Era Globalisasi, ada dua cara yang dapat digunakan untuk upaya mendukung serta ikut serta melestarikan budaya terutama untuk generasi muda (Sendjaja, 1994), yaitu :
1. Culture Experience
Upaya pertama yang dapat dilakukan adalah Culture Experience, yaitu dengan cara ikut serta secara langsung kedalam pengalaman budaya. Contohnya yaitu jika ada generasi muda tersebut tertarik dengan budaya musik tradisional, maka ia harus belajar dan berlatih hingga menguasai musik tradisional tersebut serta ikut dalam pertunjukan maupun festival sebagai ajang menunjukkan hasil dari pembelajaran mereka.
2. Culture Knowledge
Upaya yang kedua adalah Culture Knowledge, ini ditujukan untuk masyarakat terutama generasi muda yang ingin menambah pengetahuan mengenai kebudayaan Indonesia dengan cara membentuk suatu tempat informasi berisi tentang kebudayaan, sehingga tempat tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sarana edukasi. Selain itu, dapat digunakan untuk mengembangkan kebudayaan itu sendiri.