Mohon tunggu...
M IKRAR AMRY ASSHYAM
M IKRAR AMRY ASSHYAM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Ilmu Tasawuf Fakultas Dakwah IAILM Suryalaya Tasikmalaya

aku ultraman

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Tasawuf dalam Keseharian: Menghidupkan Jiwa di Tengah Rutinitas

20 November 2024   08:51 Diperbarui: 20 November 2024   09:20 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, kita sering terjebak dalam rutinitas yang membuat hidup terasa monoton dan kehilangan makna. Bangun pagi, bekerja, mengejar target, dan kembali tidur seolah menjadi siklus tanpa akhir. Dalam kesibukan ini, jiwa kita sering kali merasa hampa, meskipun secara materi atau pencapaian duniawi mungkin tidak kekurangan.  

Tasawuf, sebagai cabang spiritual dalam Islam, menawarkan sebuah cara untuk menghidupkan jiwa di tengah rutinitas ini. Bukan hanya untuk para ulama atau ahli agama, tasawuf adalah jalan hidup yang relevan bagi siapa saja yang mencari kedamaian hati dan makna hidup yang lebih dalam.  

Apa Itu Tasawuf?  
Tasawuf adalah upaya mendekatkan diri kepada Allah dengan membersihkan hati dari sifat-sifat buruk seperti kesombongan, iri hati, dan cinta dunia yang berlebihan. Tasawuf mengajarkan kita untuk memandang dunia bukan sebagai tujuan akhir, melainkan sebagai sarana menuju kebahagiaan sejati di sisi-Nya.  

Namun, tasawuf bukan berarti menjauhkan diri dari dunia. Sebaliknya, ia mengajarkan keseimbangan bagaimana tetap menjalani hidup dengan aktif dan produktif, tetapi dengan kesadaran bahwa semua yang kita lakukan adalah untuk mencari ridha Allah.  

Mengintegrasikan Tasawuf dalam Rutinitas Sehari-hari                                                         Tasawuf tidak selalu memerlukan ritual khusus atau waktu yang panjang. Beberapa cara sederhana berikut dapat membantu kita menghidupkan nilai-nilai tasawuf dalam rutinitas sehari-hari:  

1. Niat yang Ikhlas                                                Setiap aktivitas yang kita lakukan, mulai dari bekerja hingga berinteraksi dengan orang lain, dapat menjadi ibadah jika diawali dengan niat yang ikhlas. Sebelum memulai hari, luangkan waktu sejenak untuk mengingat bahwa apa pun yang kita lakukan adalah demi mencari ridha Allah.  


2. Dzikir dalam Kesibukan
Menyelipkan dzikir atau mengingat Allah dalam aktivitas sehari-hari dapat membantu menjaga hati tetap tenang. Saat menunggu transportasi, di sela-sela pekerjaan, atau aktivitas lainnya. Seperti Dzkir Qolbu (hati) yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu dalam berdzikir kepada Allah Swt.

3. Bersyukur di Setiap Kesempatan
Tasawuf mengajarkan pentingnya bersyukur dalam segala hal, baik besar maupun kecil. Mulailah hari dengan rasa syukur atas nikmat hidup dan akhiri dengan refleksi atas hal-hal baik yang terjadi sepanjang hari.  

4.Melatih Kesabaran
Rutinitas sering kali penuh dengan tantangan yang menguji kesabaran kita, baik di tempat kerja maupun di rumah. Dalam tasawuf, kesabaran adalah salah satu pilar utama. Melatih kesabaran berarti menahan diri dari reaksi berlebihan dan selalu mencari hikmah dalam setiap kejadian.  

5. Merenung (Muhasabah)
Sebelum tidur, luangkan waktu untuk bermuhasabah atau introspeksi diri. Tanyakan pada diri sendiri, apakah hari ini kita sudah menjalani hidup sesuai dengan nilai-nilai Islam? Muhasabah ini membantu kita untuk terus memperbaiki diri dan mendekatkan hati kepada Allah.  

Tasawuf sebagai Sumber Kedamaian  
Ketika nilai-nilai tasawuf diaplikasikan dalam keseharian, kita akan merasakan kedamaian yang lebih dalam. Hidup tidak lagi terasa sebagai perlombaan tanpa akhir, melainkan perjalanan spiritual yang penuh makna.  

Di tengah gemuruh dunia, tasawuf mengajarkan kita untuk menjadi "pejalan sunyi" yang tetap tenang dan teguh. Rutinitas mungkin tidak berubah, tetapi cara kita menjalani hidup akan terasa berbeda. Dengan menghidupkan tasawuf dalam keseharian, jiwa kita akan senantiasa hidup, meski raga sibuk dalam rutinitas.  

"Hidup yang bermakna bukan tentang seberapa banyak yang kita miliki, tetapi tentang seberapa dalam kita merasakan keberadaan Allah di setiap detik perjalanan kita."

Semoga tulisan ini memberikan inspirasi untuk menjalani hidup yang lebih bermakna dan mendekatkan kita kepada allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun