Poin-poin yang diusung Jokowi dalam KTT G20,termasuk tiga elemen pidatonya dan berbagai inisiatif yang diusulkan, mencerminkan pada nilai-nilai liberalisme. Kerja sama internasional dianggap sebagai solusi utama dalam menghadapi isu-isu global, seperti krisis kesehatan, hambatan ekonomi, dan tantangan pembangunan keberlanjutan.
Interpendensi ekonomi menjadi salah satu landasan dalam tema "Recover Together, Recover Stronger", yang menekankan pentingnya kolaborasi untuk mendorong pemulihan global yang inklusif. Lebih jauh lagi, melalui berbagai inisiatif seperti GESF, GICA, dan IDEA HUB, Jokowi menunjukkan bahwa aktor negara maupun non-negara dapat bekerja bersama dalam membangun dunia yang stabil dan sejahtera.
Politik luar negeri Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi, yang dalam konteks ini selama pelaksanaan presidensi G20, menunjukkan pola kebijakan yang kuat pada prinsip-prinsip liberalisme. Dengan inovasi, inisiatif, dan pendekatan yang inklusif, Indonesia telah berhasil dalam partisipasi untuk memberikan solusi akan berbagai isu global.
Sebagai middle power, Indonesia telah membuktikan bahwa pendekatan yang berlandaskan kerja sama dan bersandar pada peran lembaga internasional dapat memberikan dampak yang luas. Melalui pola kebijakan yang mencerminkan liberalisme, kiranya Indonesia dapat menjaga kontribusinya dalam memperkuat stabilitas global dan kerja sama internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H