Halaqoh Mengaji Sejak Bulan RamadhanÂ
 Di Masjid Nurul Yaqin Nanggalo
      Kita semua tau bahwa bulan Suci Ramadhan itu bulan yang penuh dengan berkah, dimana bulan Ramadhan ini semua ibadah mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Diantara amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah pada waktu masuk bulan Ramadhan yaitu dengan memperbanyak membaca Al-Qur'an. Walaupun banyak juga ibadah-ibadah lain yang bisa dikerjakan pada bulan Ramadhan yang setara dilipatkan ganda pahala ibadah tersebut.
      Disini keutamaan dalam membaca Al-Qur'an dibulan Ramadhan yaitu  Terdapat didalam Hadist Riwayat Tirmidzi No 2910, yang merupakan hadist Hasan Shahih
      "Siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur'an), maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan sebanding dengan sepuluh kali lipatnya. Tidak aku katakan alif lam mim itu satu huruf. Namun alif itu satu huruf, lam itu satu huruf dan mim itu satu huruf (alif lam mim itu tiga huruf berarti pahalanya 30)"
      Dengan membaca Al-Qur'an juga mampu mendekatkan diri kepada Allah. Hal inilah sebagai bentuk rasa cinta kepada Allah. Dimana ini terdapat didalam hadist yang artinya Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu'anhu berkata:
      "Siapa yang ingin mengetahui bahwa dia mencintai Allah dan Rasulnya, maka perhatikanlah jika dia mencintai Al-Qur'an maka sesungguhnya dia mencintai Allah dan Rasulnya"(Atsar Shahih diriwayatkan didalam kitab Syu'ab Ali Iman Karya Al-Baihaqi).
      Tak hanya itu membaca Al-Qur'an juga dapat menenangkan hati dan jiwa. Ini terdapat didalam Al-Qur'an pada Surah Al-Isra ayat 82 yang artinya
       "Dan kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang dzalim (Al-Qur'an) hanya akan menambah kerugian."
      Sebagai kitab yang menjadi tuntunan kepada umat islam diseluruh dunia Al-Qur'an juga memiliki suatu faeda h yaitu dapat membantu manusia untuk mengobati penyakit hati dan fisiknya, yang mana diantara penyakitnya yaitu perasaan iri, dengki, dan amarah hati. Ayat-ayat Al-Qur'an ini sebagai senjata untuk melakukan ruqyah terhadap orang yang terkena sihir, jin, atau makhluk halus. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Qur'an Surah Al-Isra ayat 82
      "Dan kami turunkan didalam Al-Qur'an suatu yang menjadi obat (penyakit manusia) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman"
      Selanjutnya keutamaan membaca Al-Qur'an mendapatkan perlindungan oleh Allah Swt dari godaan dan hasutannya setan. Rasulullah Saw bersabda :" Janganlah kamu menjadikan rumahmu (Seperti) kuburan (dengan tidak pernah mengerjakan Shalat dan Membaca Al-Qur'an didalamnya) sesungguhnya setan akan lari dari rumah yang dibaca didalamnya surah Al-Baqarah."
       Al-Qur'an sebagai wahyu yang diturunkan oleh Allah dengan membawa manfaat yang dahsyat yaitu bisa memberikan Syafaat ketika nanti di hari kiamat. Hal ini terdapat pada Hadist Rasulullah yang artinya
      "Bacalah Al-Qur'an karena sesungguhnya akan datang Al-Qur'an pada hari kiamat dan memberikan syafaat kepada pembacanya"(H.R Muslim)."
      Sungguh mulianya Kitab Suci Al-Qur'an yang memiliki manfaat yang begitu dahsyat, dengan begitu mulianya manfaat dari kitabullah yaitu Al-Qur'an yang membuat optimistis masyarakat dalam melakukan pengajian dibulan Ramadhan yang dilaksanakan pada setiap Masjid atau Mushollah. Kegiatan ini biasa disebut oleh masyarakat di indonesia dengan sebutan Tadarus dilakukan selama bulan Ramadhan.  Menurut lembaga Guinnes World Records tercatat bahwa dibulan Suci Ramadhan ada ribuan bahkan ratusan ribu Toa/pengeras suara Mushollah maupun Masjid seluruh indonesia melantunkan ayat suci Al-Qur'an atau Tadarusan Al-Qur'an.Â
      Dilansir dari beberapa sumber makna dari Tadarus yaitu berasal dari bahasa Arab tadarasa yang memiliki akar kata darasa artinya belajar. Tadarusan Al-Qur'an berarti saling belajar bersama atau mempelajari Al-Qur'an secara bersama-sama sesuai dengan kaidah Tajwid yang benar. Kegiatan tadarus dibulan suci Ramadhan biasanya dilakukan setelah ba'da Shalat Tarawih hingga tengah malam. Bahkan ada juga yang melakukannya hingga menjelang waktu sahur.
      Didalam konteks tadarus, kegiatan ini bukan soal khatam Al-Qur'an yang dimulai pada surah Al-Fatihah sampai dengan Surah An-Nas. Bahkan tadarus bukan sebagai ajang untuk mendapatkan berbagai hidangan makanan yang disajikan oleh pengurus masjid. Tapi lebih makna bagaimana kita membaca Al-Qur'an dan memperbaiki bacaan lalu memahami isinya serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Disinilah makna tadarus yang selama ini mengakar kuat dalam tradisi masyarakat kita, membaca hanya sekedar untuk tamat dan hanya untuk menikmati makanan serta nasi tumpeng bila udah khatam Al-Qur'an.
      Kegiatan dalam membaca Al-Qur'an dilakukan dimasjid hanya dilakukan pada bulan Suci Ramadhan dan itu akan menghilang ketika bulan Suci Ramadhan telah usai. Inilah yang membuat suasana setiap masjid di indonesia menjadi sepi dalam pembacaan Al-Qur'an yang akan menghidupkan suasana pembacaan Al-Qur'an di masjid.
      Tapi beda dengan Masjid atau Mushollah di Sumatera Barat, Pemerintah Sumatera Barat sangat menganjurkan untuk diadakan pengajian anak-anak atau disebut dengan TPQ (Tempat Pendidikan Qur'an) dan didikan shubuh yang dilakukan diluar Bulan Ramadhan dilaksanakan serentak oleh seluruh masjid di Sumatera Barat dengan aturan yang dibuat oleh Pemerintah Sumatera Barat, hal ini dengan tujuan agar seluruh anak-anak dapat membaca Al-Qur'an dengan baik sesuai kaidah tajwid yang benar dan bisa menghafal Al-Qur'an yang akan menjadikan segenerasi sebagai pecinta dan penghafal Qur'an tak hanya itu bertujuan juga untuk memperbaiki dan menjaga akhlah baik dalam diri terhadap orang lain.
      Namun kegiatan TPQ ini hanya sebatas dilakukan pada anak-anak TK dan SD tidak sampai diajarkan pada anak SMP, SMA, bahkan pada orang tua, hal inilah masih banyak pada masyarakat indonesia khususnya dikota padang masih banyak yang belum mengerti dengan huruf-huruf Al-Qur'an, Tajwidnya, hingga masih banya membacanya yang terbata-bata. Kemungkinan hal ini disebabkan karena kurangnya kepercayaan diri atau rasa malu pada masyarakat untuk mempelajari Al-Qur'an karena salah satu faktor adalah usia. Padahal perjalanan menuntut ilmu itu tanpa mengenal usia, dan dengan perjalanan waktu dari lahir hingga ke liang lahat.
   Kenapa harus takut dengan mengaji padahal Allah sudah berjanji pada kita dengan ganjaran pahala surga bila kita terus berusaha dalam mempelajari Al-Qur'an.
   Kenapa harus malu padahal kita ingin tau dan mau, jangan gengsi kalau kita nggak tau dan sok tau, Al-Qur'an bukan buku biasa yang mudah dikarang oleh kita hambanya yang tak seberapa di hadapan Allah SWT.
      Kegiatan pembacaan Al-Qur'an ini atau disebut dengan Tadarusan Al-Qur'an masih dilakukan pada Masjid Nurul Yaqin, Kecamatan Nanggalo, Kelurahan Gurun Laweh, RT 2/RW 2, Kota Padang. Dimana kegiatan ini dimulai pada Bulan Suci Ramadhan hingga saat ini, yang ditanggal 17 Juli 2023 pada malam Senin baru saja mengkhatamkan Al-Qur'an.
      Tadarus di masjid Nurul Yaqin ini dilakukan karena antusias dari Masyarakat terutama ibu-ibu jama'ah Masjid Nurul Yaqin yang bermula dengan anak-anak yang belajar Tilawah sebelum Ramadhan yang diajarkan setiap malam minggu, dan karena memasuki bulan suci Ramadhan yang sudah menjadi tradisi tadarusan Al-Qur'an dibulan suci Ramadhan serta keminatan ibu-ibu yang antuasias mempelajari Al-Qur'an juga hingga beberapa ibu-ibu yang ikut, maka kegiatan ini terus berlanjut hingga sekarang menjadi Tadarusan Al-Qur'an diluar Bulan Ramadhan. Dimana hal ini juga dilihat oleh Ustadz Rantoni pengajar Tilawah banyak ibu-ibu dan anak-anak yang ikutan tilawah belum mengenal Ilmu Tajwid maka kegiatan tilawah diganti dengan tadarusan Al-Qur'an guna untuk mempelajari Ilmu Tajwid yang benar dan sesuai kaidah pembacaan Al-Qur'an. Kegiatan tadarusan Al-Qur'an ini dilakukan setelah shalat isya dan setelah pembelajaran TPQ anak-anak. Kegiatan tadarus atau halaqoh mengaji di masjid hanya diikuti beberapa orang baik itu dari kalangan tua dan muda, kebanyakan dari kalangan kaum muda berpikiran hanya kepada Smarthphone untuk mainan game demi tercapainya target daripada membaca Qur'an membosankan, mata mengantuk. Padahal membaca Al-Qur'an membuat hati tenang dapat pahala dan penghapus dosa untuk mudah menuju surga Allah SWT.
      Maka dari itu penulis berharap dengan adanya kegiatan diMasjid Nurul Yaqin, agar pemuda dan pemudi untuk tidak malu dalam menuntut Ilmu khususnya menuntut Ilmu Al-Qur'an karena itu termasuk pedoman hidup umat manusia, walaupun usia kita sudah tua bila kita masih bisa melakukannya segeralah untuk mempelajarinya dan memahaminya serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena Al-Qur'an bisa memberikan Syafaat di Akhirat Kelak.
      Janganlah malu dan gengsi untuk mempelajari Al-Qur'an teruslah berusaha dan tidak menyerah dan mengeluh begitu saja, jangan dengarkan omongan orang lain selalulah fokus terhadap tujuan untuk mendapatkan suatu kebahagian dan kerahmatan Allah SWT. Dalam mencapai kebahagiaan dunia dan Akhirat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H