"Dan kami turunkan didalam Al-Qur'an suatu yang menjadi obat (penyakit manusia) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman"
      Selanjutnya keutamaan membaca Al-Qur'an mendapatkan perlindungan oleh Allah Swt dari godaan dan hasutannya setan. Rasulullah Saw bersabda :" Janganlah kamu menjadikan rumahmu (Seperti) kuburan (dengan tidak pernah mengerjakan Shalat dan Membaca Al-Qur'an didalamnya) sesungguhnya setan akan lari dari rumah yang dibaca didalamnya surah Al-Baqarah."
       Al-Qur'an sebagai wahyu yang diturunkan oleh Allah dengan membawa manfaat yang dahsyat yaitu bisa memberikan Syafaat ketika nanti di hari kiamat. Hal ini terdapat pada Hadist Rasulullah yang artinya
      "Bacalah Al-Qur'an karena sesungguhnya akan datang Al-Qur'an pada hari kiamat dan memberikan syafaat kepada pembacanya"(H.R Muslim)."
      Sungguh mulianya Kitab Suci Al-Qur'an yang memiliki manfaat yang begitu dahsyat, dengan begitu mulianya manfaat dari kitabullah yaitu Al-Qur'an yang membuat optimistis masyarakat dalam melakukan pengajian dibulan Ramadhan yang dilaksanakan pada setiap Masjid atau Mushollah. Kegiatan ini biasa disebut oleh masyarakat di indonesia dengan sebutan Tadarus dilakukan selama bulan Ramadhan.  Menurut lembaga Guinnes World Records tercatat bahwa dibulan Suci Ramadhan ada ribuan bahkan ratusan ribu Toa/pengeras suara Mushollah maupun Masjid seluruh indonesia melantunkan ayat suci Al-Qur'an atau Tadarusan Al-Qur'an.Â
      Dilansir dari beberapa sumber makna dari Tadarus yaitu berasal dari bahasa Arab tadarasa yang memiliki akar kata darasa artinya belajar. Tadarusan Al-Qur'an berarti saling belajar bersama atau mempelajari Al-Qur'an secara bersama-sama sesuai dengan kaidah Tajwid yang benar. Kegiatan tadarus dibulan suci Ramadhan biasanya dilakukan setelah ba'da Shalat Tarawih hingga tengah malam. Bahkan ada juga yang melakukannya hingga menjelang waktu sahur.
      Didalam konteks tadarus, kegiatan ini bukan soal khatam Al-Qur'an yang dimulai pada surah Al-Fatihah sampai dengan Surah An-Nas. Bahkan tadarus bukan sebagai ajang untuk mendapatkan berbagai hidangan makanan yang disajikan oleh pengurus masjid. Tapi lebih makna bagaimana kita membaca Al-Qur'an dan memperbaiki bacaan lalu memahami isinya serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Disinilah makna tadarus yang selama ini mengakar kuat dalam tradisi masyarakat kita, membaca hanya sekedar untuk tamat dan hanya untuk menikmati makanan serta nasi tumpeng bila udah khatam Al-Qur'an.
      Kegiatan dalam membaca Al-Qur'an dilakukan dimasjid hanya dilakukan pada bulan Suci Ramadhan dan itu akan menghilang ketika bulan Suci Ramadhan telah usai. Inilah yang membuat suasana setiap masjid di indonesia menjadi sepi dalam pembacaan Al-Qur'an yang akan menghidupkan suasana pembacaan Al-Qur'an di masjid.
      Tapi beda dengan Masjid atau Mushollah di Sumatera Barat, Pemerintah Sumatera Barat sangat menganjurkan untuk diadakan pengajian anak-anak atau disebut dengan TPQ (Tempat Pendidikan Qur'an) dan didikan shubuh yang dilakukan diluar Bulan Ramadhan dilaksanakan serentak oleh seluruh masjid di Sumatera Barat dengan aturan yang dibuat oleh Pemerintah Sumatera Barat, hal ini dengan tujuan agar seluruh anak-anak dapat membaca Al-Qur'an dengan baik sesuai kaidah tajwid yang benar dan bisa menghafal Al-Qur'an yang akan menjadikan segenerasi sebagai pecinta dan penghafal Qur'an tak hanya itu bertujuan juga untuk memperbaiki dan menjaga akhlah baik dalam diri terhadap orang lain.
      Namun kegiatan TPQ ini hanya sebatas dilakukan pada anak-anak TK dan SD tidak sampai diajarkan pada anak SMP, SMA, bahkan pada orang tua, hal inilah masih banyak pada masyarakat indonesia khususnya dikota padang masih banyak yang belum mengerti dengan huruf-huruf Al-Qur'an, Tajwidnya, hingga masih banya membacanya yang terbata-bata. Kemungkinan hal ini disebabkan karena kurangnya kepercayaan diri atau rasa malu pada masyarakat untuk mempelajari Al-Qur'an karena salah satu faktor adalah usia. Padahal perjalanan menuntut ilmu itu tanpa mengenal usia, dan dengan perjalanan waktu dari lahir hingga ke liang lahat.