Stimulasi Dalam Mengembangkan Potensi Anak
Dalam mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki anak haruslah dimulai sejak usia dini, agar anak tersebut tidak mengalami keterlambatan dalam proses perkembangan bakatnya karena usia dini adalah usia dimana anak mudah mengingat segala hal yang dia lakukan termasuk kebiasaan melatih pengembangan bakatnya.
Bila potensi anak sejak awal sudah diketahui, kemungkinan risiko orang tua dan guru dalam memberikan stimulasi yang tidak sesuai dengan passion mereka menjadi berkurang. Stimulasi yang sesuai dengan bakat dan minat anak pun bisa membuat tumbuh kembang mereka optimal karena dijalani tanpa paksaan. Munculnya potensi (kemampuan) anak memang bergantung pada rangsangan yang diberikan orang tua dan lingkungan yang mendukung.
Potensi dan Minat
Menurut Komala dalam jurnalnya yang berjudul Stimulasi Bakat dan Minat Anak Usia Dini, Potensi adalah, kadar kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mencapai hasil yang maksimal. Minat adalah seberapa besar seseorang merasa suka/tertarik atau tidak suka/mengabaikan kepada suatu rangsangan.
Mengenali potensi anak dapat dilakukan dengan permainan. Permainan dapat mengembangkan kecerdasan dan imajinasi anak dengan cara menyenangkan. Jadi anak pun tertarik untuk mempelajari hal-hal baru dan tidak merasa terbebani.
Pengaruh Pendidikan Anak Usia Dini Bagi Masa Depan Anak
Rendahnya pemahaman konsep tentang pendidikan sebagai investasi masa depan, yang menjadikan manusia sebagai bahan unggul dalam investasi itu, menjadi ciri para pejabat negara sejak dari pusat hingga daerah. Padahal, potensi anak Indonesia jika dibina dengan serius sejak usia dini dalam berbagai hal memiliki keandalan.
Salah satu buktinya ialah dalam mengi-kuti berbagai event olimpiade internasional. Misalnya, dalam bidang matematika, fisika, biologi, dan saint membuktikan kemampuan anak bangsa yang mengagumkan dengan perolehan berbagai medali, sejak tingkat dasar hingga menengah. Sayang sekali potensi ini belum dieksplorasi secara sistemik dan terintegrasi.
Keinginan untuk melahirkan manusia Indonesia unggul yang mampu berkompetisi dalam percaturan pasar global, tampak tegas dan serius. Bahkan, keinginan itu tidak hanya bersifat parsial, melainkan dimulai dari sejak pendidikan usia dini sudah harus menjadi perhatian pemerintah.
Depdiknas memaparkan bahwa pendidikan yang harus diterima oleh warganya itu memberikan peluang bagi setiap warga negara dimulai dari pendidikan anak usia dini sampai perguruan tinggi.
Dengan demikian, pendidikan itu harus diselenggarakan oleh negara untuk semua kelompok umur termasuk anak usia dini, penyandang cacat, masyarakat terpencil dan kaum wanita, dan anak-anak dengan bakat khusus.
Layanan pendidikan usia dini dan pendidikan dasar serta pendidikan lanjutan yang berkualitas harus menjadi agenda utama pembangunan pemerintah. Pendidikan juga merupakan masalah publik yang harus dipikirkan oleh semua komponen bangsa.