Mohon tunggu...
Maulana Hayatullah
Maulana Hayatullah Mohon Tunggu... Editor - sekolah tinggi di universitas islam negeri sunan ampel, dan fokus dalam ilmu jurnalistik

saya seorang yang memiliki ke pribadian NFT-J, yang mempunyai hobi membaca dan saya suka sekali mencari wawasan baru, seperti melakukan yang tidak pernah saya lakukan, dan sekarang saya menempun pendidikan tinggi universitas islam negeri sunan ampel di jurusan filsafat, serta aktif di organisasi di bidan desainer.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hambatan Status Sosial terhadap Ketimpangan Sosial dalam Pendidikan

4 Desember 2023   19:45 Diperbarui: 4 Desember 2023   20:04 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, penting untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang hambatan status sosial yang ada dalam pendidikan. Hal ini dapat melibatkan kampanye pendidikan, lokakarya, dan dialog komunitas yang menyoroti dampak kesenjangan sosial terhadap hasil pendidikan. Dengan meningkatkan kesadaran, kita dapat memobilisasi individu dan komunitas untuk mengambil tindakan dan berupaya menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil.

Strategi untuk mengurangi kesenjangan sosial dalam pendidikan

Mengurangi kesenjangan sosial dalam pendidikan memerlukan pendekatan komprehensif yang mampu mengatasi masalah-masalah mendesak dan jangka panjang. Salah satu strateginya adalah dengan memberikan dukungan dan intervensi yang ditargetkan kepada siswa dari komunitas marginal. Hal ini dapat mencakup program intervensi dini, program pengayaan musim panas, dan layanan dukungan akademik yang membantu siswa mengatasi hambatan pendidikan dan berhasil secara akademis.

Strategi lainnya adalah fokus membangun kemitraan yang kuat antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Dengan melibatkan orang tua dan anggota masyarakat dalam proses pendidikan, sekolah dapat menciptakan jaringan dukungan yang membantu siswa berkembang secara akademis. Hal ini dapat melibatkan program keterlibatan orang tua, inisiatif penjangkauan masyarakat, dan proses pengambilan keputusan kolaboratif yang memastikan suara semua pemangku kepentingan didengar.

Terakhir, penting untuk berinvestasi dalam pelatihan guru dan pengembangan profesional yang mendorong kompetensi budaya dan praktik pengajaran yang adil. Guru memainkan peran penting dalam membentuk hasil pendidikan dan dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dengan menyediakan lingkungan pembelajaran yang mendukung dan inklusif. Dengan membekali guru dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan, kami dapat memastikan bahwa setiap siswa menerima pendidikan berkualitas yang layak mereka dapatkan.

Kesimpulan: Menciptakan sistem pendidikan yang lebih berkeadilan

Kesimpulannya, hambatan status sosial memainkan peran penting dalam melanggengkan kesenjangan sosial dalam pendidikan. Mulai dari sumber daya yang terbatas dan proses penerimaan yang bias hingga diskriminasi institusional, hambatan-hambatan ini dapat membatasi peluang pendidikan yang tersedia bagi komunitas yang terpinggirkan. Namun, dengan memahami hambatan-hambatan ini dan menerapkan strategi untuk mengatasinya, kita dapat berupaya menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan adil.

Mempromosikan akses yang setara terhadap pendidikan berkualitas memerlukan upaya kolektif dari lembaga pendidikan, pembuat kebijakan, komunitas, dan individu. Dengan mengadvokasi pendanaan yang adil, memberikan dukungan yang ditargetkan kepada siswa dari komunitas yang terpinggirkan, dan mendorong keberagaman dan inklusivitas dalam pendidikan, kita dapat menciptakan lingkungan di mana setiap individu mempunyai kesempatan yang sama untuk berhasil dalam pendidikan dan seterusnya. Mari kita berjuang untuk mewujudkan masyarakat di mana status sosial tidak menentukan hasil pendidikan seseorang, namun setiap siswa mempunyai kesempatan untuk mencapai potensi maksimalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun