Mohon tunggu...
Maulana Hayatullah
Maulana Hayatullah Mohon Tunggu... Editor - sekolah tinggi di universitas islam negeri sunan ampel, dan fokus dalam ilmu jurnalistik

saya seorang yang memiliki ke pribadian NFT-J, yang mempunyai hobi membaca dan saya suka sekali mencari wawasan baru, seperti melakukan yang tidak pernah saya lakukan, dan sekarang saya menempun pendidikan tinggi universitas islam negeri sunan ampel di jurusan filsafat, serta aktif di organisasi di bidan desainer.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hambatan Status Sosial terhadap Ketimpangan Sosial dalam Pendidikan

4 Desember 2023   19:45 Diperbarui: 4 Desember 2023   20:04 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam masyarakat saat ini, status sosial dapat memainkan peran penting dalam menentukan akses seseorang terhadap pendidikan dan peluang untuk sukses. Sayangnya, hambatan sosial terhadap pendidikan masih banyak terjadi dan dapat melanggengkan kesenjangan sosial. Mulai dari terbatasnya sumber daya dan pendanaan di sekolah-sekolah berpendapatan rendah hingga proses penerimaan siswa yang bias, hambatan-hambatan ini dapat membatasi peluang pendidikan yang tersedia bagi masyarakat yang terpinggirkan.

Memahami kesenjangan sosial dalam pendidikan

Ketimpangan sosial dalam pendidikan mengacu pada kesenjangan kesempatan dan hasil pendidikan yang terjadi antara kelompok sosial yang berbeda. Ketimpangan ini dapat timbul dari berbagai faktor, termasuk status ekonomi, ras, etnis, dan gender. Ketimpangan pendidikan tidak hanya berdampak pada individu namun juga berdampak luas pada masyarakat secara keseluruhan. Ketika kelompok-kelompok tertentu secara sistematis tidak mendapatkan pendidikan berkualitas, hal ini dapat melanggengkan siklus kemiskinan dan membatasi mobilitas sosial.

Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap kesenjangan sosial dalam pendidikan adalah ketimpangan distribusi sumber daya. Sekolah-sekolah berpenghasilan rendah seringkali kekurangan dana dan sumber daya yang diperlukan untuk menyediakan pendidikan berkualitas tinggi. Hal ini dapat mengakibatkan ruang kelas penuh sesak, buku pelajaran ketinggalan jaman, dan terbatasnya akses terhadap teknologi. Akibatnya, siswa dari latar belakang kurang mampu mungkin tidak menerima tingkat pendidikan yang sama dengan teman-teman mereka yang lebih kaya, sehingga menempatkan mereka pada posisi yang kurang menguntungkan dalam hal penerimaan perguruan tinggi dan prospek kerja di masa depan.

Faktor lain yang berkontribusi terhadap kesenjangan pendidikan adalah proses penerimaan siswa yang bias dan berpihak pada kelompok sosial tertentu. Dalam beberapa kasus, siswa dari latar belakang istimewa mungkin memiliki akses terhadap peluang pendidikan yang lebih baik sejak usia dini, seperti sekolah swasta atau bimbingan belajar khusus. Keuntungan-keuntungan ini dapat memberi mereka keunggulan dalam proses penerimaan, sehingga lebih sulit bagi siswa dari komunitas marginal untuk bersaing mendapatkan tempat terbatas di universitas atau program bergengsi.

Dampak status sosial terhadap kesempatan pendidikan

Status sosial, termasuk faktor-faktor seperti pendapatan dan pekerjaan, dapat mempunyai dampak yang signifikan terhadap akses siswa terhadap kesempatan pendidikan. Siswa dari latar belakang sosial ekonomi yang lebih tinggi sering kali memiliki akses ke sekolah, sumber daya, dan kegiatan ekstrakurikuler yang lebih baik. Hal ini dapat memberi mereka keuntungan dalam hal penerimaan perguruan tinggi dan beasiswa, serta akses terhadap peluang magang dan jaringan yang dapat lebih meningkatkan perjalanan pendidikan mereka.

Sebaliknya, siswa dari latar belakang sosial ekonomi rendah mungkin menghadapi banyak hambatan dalam mengakses pendidikan berkualitas. Sumber daya keuangan yang terbatas dapat menyulitkan untuk membayar biaya kuliah, buku pelajaran, dan biaya lain yang diperlukan. Selain itu, siswa dari komunitas berpenghasilan rendah mungkin kurang memiliki akses terhadap program pendidikan prasekolah dan anak usia dini yang berkualitas, sehingga dapat menyebabkan kesenjangan prestasi yang terus-menerus di kemudian hari.

Status sosial juga dapat berdampak pada akses siswa terhadap sistem pendukung dan sumber daya pendidikan. Siswa dari latar belakang istimewa sering kali memiliki akses terhadap tutor, mentor, dan bentuk dukungan pendidikan lainnya, yang dapat membantu mereka sukses secara akademis. Di sisi lain, siswa dari komunitas marginal mungkin kekurangan sistem dukungan ini, sehingga lebih sulit bagi mereka untuk mengatasi tantangan akademis dan mencapai potensi maksimal mereka.

Status sosial ekonomi dan perannya dalam pencapaian pendidikan

Sedangkan Yang dimaksud dengan status sosial ekonomi (SES) adalah kedudukan sosial seseorang berdasarkan kombinasi beberapa faktor, antara lain pendapatan, pekerjaan, dan tingkat pendidikan. SES memainkan peran penting dalam pencapaian pendidikan, dan individu dengan SES yang lebih tinggi umumnya memiliki hasil pendidikan yang lebih baik. Kesenjangan ini dapat disebabkan oleh banyaknya keuntungan yang didapat dari SES yang lebih tinggi, seperti akses terhadap sekolah berkualitas, sumber daya, dan sistem pendukung pendidikan.

Salah satu cara utama SES mempengaruhi pencapaian pendidikan adalah melalui ketersediaan sumber daya keuangan. Individu dengan status sosial yang lebih tinggi memiliki kemampuan finansial yang lebih besar untuk berinvestasi dalam pendidikan mereka, seperti membiayai sekolah swasta, materi pendidikan tambahan, dan sumber daya persiapan ujian. Keuntungan finansial ini dapat memberi mereka keunggulan kompetitif dalam proses penerimaan perguruan tinggi dan membuka pintu bagi institusi pendidikan bergengsi.

Selain itu, individu dengan status sosial yang lebih tinggi seringkali memiliki akses yang lebih besar terhadap jaringan sosial dan koneksi yang dapat memfasilitasi peluang pendidikan. Misalnya, siswa dari keluarga kaya mungkin memiliki orang tua yang merupakan alumni universitas bergengsi atau memiliki koneksi di industri berpengaruh. Jejaring sosial ini dapat memberikan bimbingan, bimbingan, dan peluang magang yang secara signifikan dapat meningkatkan perjalanan pendidikan siswa.

Modal budaya dan pengaruhnya terhadap hasil pendidikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun