Mohon tunggu...
M Havid Firmansyah
M Havid Firmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hadist fakultas Ushuluddin dan filsafat UIN sunan Ampel Surabaya

Saya merupakan salah satu mahasiswa universitas IsIam negeri sunan ampel surabaya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Ilmu Di Era Globalisasi

16 Desember 2024   20:23 Diperbarui: 16 Desember 2024   20:40 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Artikel ini di susun bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana filsafat ilmu di era globalisasi. Dalam hal ini masih banyak orang yang menganggap filsafat tidak begitu penting bagi perkembangan zaman. Padahal ilmu pengetahuan dan tekonolgi dapat berkembang disebabkan adanya evolusi dari filsafat. Melalui metode library reseach (studi pustaka) dengan mengumpulkan data-data konkrit berupa buku-buku, jurnal, artikel, atau makalah ilmiah yang berkaitan dengan masalah yang dianalisis. Maka artikel ini mengungkapkan bahwa filsafat ilmu di era globalisasi sangat penting dengan membahas : 1.) pengertian filsafat, 2.) sejarah filsafat, 3.) pentingnya filsafat ilmu di era globalisasi. Hasil artikel ini diharapkan dapat membuka wawasan dalam menilai pentingnya filsafat di era globalisasi.

Kata kunci : Filsafat, Globalisasi, Ilmu pengetahuan.

Filsafat berkembang seiring dengan perubahan dan tuntunan hidup manusia serta telah melewati sejarah panjang. Filsafat adalah induk dari ilmu pengetahuan dan mulai berkembang pada abad ke lima SM. Pada abad itu muncul gugatan mengenai kebenaran pengetahuan yang sudah berabad-abad diterima dengan sangat baik dan bersumber dari mitos dan mitologi. Abad ke lima SM muncul para filsuf-filsuf pertama yang meragukan kebenaran mitos dan berusaha mencari kebenaran atas beberapa pertanyaan mendasar pada masa itu seperti : asal usul segala sesuatu, hakikat yang “Ada”, alam semesta, kritisasi atas berbagai fenomena alam yang terjadi dan lain sebagainya.

Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang di cita-citakan. Filsafat juga di artikan sebagai suatu sikap seseorang yang dasar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. Ada beberapa macam yaitu filsafat pengetahuan, filsafat agama, fiilsafat ilmu, dan lain-lainnya.  

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Kemajuan infrastruktur tranportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling (interpendensi) aktivitas ekonomi dan budaya. 

Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang mempelajari asal-usul, hakikat dan batas-batas ilmu. Di era globalisasi, filsafat ilmu semakin penting untuk memahami bagaimana ilmu berkembang dan bagaimana ilmu ilmu itu digunakan dalam berbagai bidang kehidupan. Di era globalisasi, perkembangan teknologi dan komunikasi telah mempercepat pertukaran dan penyebaran informasi ke seluruh dunia. Namun, hal itu juga menimbulkan tantangan dan pertanyaan baru tentang hakikat sains itu sendiri. Misalnya, seberapa banyak informasi dapat dianggap objektif dan universal, dan seberapa besar pengaruh budaya dan ideologi terhadap cara kita memahami dan menggunakan informasi. Filsafat ilmu juga mempertimbangkan etika dan tanggung jawab dalam menyikapi ilmu pengetahuan, terutama dalam era globalisasi yang semakin kompleks dan berjejaring secara global. Kita harus mempertimbangkan dampak penemuan dan penerapan ilmiah tehadap lingkungan, masyarakat, dan kehidupan manusia secara keseluruhan. Selain itu, filsafat sains membantu memahami bagaimana pengetahuan di kembangkan dan di produksi dan bagaimana paradigma dan teori ilmiah berubah seiring waktu. Di era globalisasi yang cepat, penting untuk memahami cara-cara baru untuk menghasilkan informasi yang lebih baik dan efektif serta mengembangkan paradigma dan teori baru yang lebih relevan dan terkait dengan realitas global. Singkatnya, filosofi sains menjadi semakin penting di era globalisasi saat ini karena memainkan peran sentral dalam membantu kita memahami bagaimana sains berkembang, bagaimana kita harus menggunakan pengetahuan secara etis dan bertanggung jawab, dan bagaimana kita dapat menciptakan lebih baik dan menghasilkan lebih banyak. Pengetahuan yang signifikan bagi kehidupan manusia. Orang-orang juga dapat menggunakan sains dan teknologi secara positif atau negatif tergantung pada moralitas dan pola pikir pencipta, pengembang, dan pengguna. Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu terkait dengan pemilik dan penggunanya, yaitu dengan orang-orang yang sering kali tidak dapat mengendalikan keserakahannya sendiri dalam arti moral. Orang-orang sangat tergntung pada ilmu pengetahuan dan teknologi dan utang dalam hidup mereka. Tidak dapat di pungkiri bahwa peradaban manusia yang berkembang, dari peradaban yang sederhana hingga yang sangat maju, di pengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena kemajuan di kedua bidang ini, kehidupan masyarakat menjadi sangat mudah. Sains dan teknologi telah membantu manusia memenuhi semua kebutuhannya dengan lebih cepat dan mudah. 

Ada salah satu seorang yang bernama Iryamanti M Budiono yang mengidentifikasi beberapa peran filsafat baik dalam kehidupan maupun dalam bidang ilmu pengetahuan : 

Pertama, berfilsafat atau berfilsafat meminta manusia untuk bersikap bijak dan berilmu tentang berbagai masalah yang di hadapinya, dan di harapkan manusia mampu memecahkan masalah tersebut dengan mengenalinya, sehingga jawaban akan dengan mudahnya di peroleh. 

Kedua, pengalaman hidup dapat di modifikasi lebih kreatif melalui filosofi, berdasarkan ide-ide yang muncul dari pandangan hidup dan atau keinginan. 

Ketiga, filsafat dapat membentuk sikap kritis seseorang dalam menghadapi sebuah persoalan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan lainnya (interaksi dengan masyarakat, komunitas, agama dan lain-lain) , sehingga menjadi lebih rasional, bijaksana, dan tidak terjebak dalam sifat yang berlebihan (fanatisme). 

Keempat, kemampuan menganalisis, yaitu menganalisis dengan secara kritis, holistik dan sistematis, berbagai permaslahan keilmuan yang dituangkan dalam penelitian, kajian atau kajian ilmiah lainnya sangat di butuhkan para ilmuan atau mahasiswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun