masalah-masalah tersebut dengan cara mengidentifikasinya agar jawaban jawaban dapat diperoleh dengan mudah.Kedua, berfilsafat dapat membentuk pengalaman kehidupan seseorang secara lebih kreatif atas dasar pandangan hidup
dan atau ide-ide yang muncul karena keinginannya. Ketiga, Filsafat dapat membentuk sikap kritis seseorang dalam menghadapi permasalahan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan lainnya (interaksi dengan masyarakat, komunitas, agama, dan lainlain) secara lebih rasional, lebih arif, dan tidak terjebak dalam fanatisme yang berlebihan. Keempat, terutama bagi para ilmuwan ataupun para mahasiswa dibutuhkan kemampuan untuk menganalisis, analisis kritis secara komprehensif dan sistematis atas berbagai
permasalahan ilmiah yang dituangkan didalam suatu riset, penelitian, ataupun kajian ilmiah lainnya.
Peranan filsafat adalah menunjukkan adanya perspektif yang lebih dalam dan luas, sehingga kehadirannya akan disertai dengan berbagai alternatif penyelesaian untuk ditawarkan mana yang
paling sesuai dengan perubahan waktu dan keadaan.
KESIMPULAN
Dalam era globalisasi, pengetahuan dan ilmu pengetahuan tidak lagi terbatas pada batas-batas aspek nasional atau regional. Filsafat ilmu harus
memperhitungkan fungsi dalam memahami bagaimana pengetahuan dihasilkan, dikomunikasikan, dan diintegrasikan dengan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut digunakan baik dalam hal positif maupun negatif tergantung moral dan sikap manusia. Jika Filsafat ilmu tidak dijalankan di era globalisasi maka pemahaman tentang keilmuan akan lemah.Maka dengan mengetahui pentingnya filsafat ilmu diera globalisasi dapat
membuka wawasan bahwa filsafat ilmu bukan hanya suatu konsep pemikiran tetapi merupakan jantung ilmu pengetahuan itu sendiri.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H