sehingga bisa mengkaji ilmu tidak hanya dalam pendekatan filsafat saja tetapi jugaÂ
pengembangan ilmu itu secara struktur dan lebih berkembang dengan bidang-bidangÂ
keilmuan yang ada. Kemudian diwariskan pada abad Modern, ketika bertemu denganÂ
bidang fisika, kimia, biologi dan lain-lain penulisnya yaitu berasal dari barat. Padahal ilmu tersebut dikembangkan oleh ilmuan Islam ketika masa Abbassyiah dan di Andalusia sebelum keruntuhan dinasti umayyah. Jadi filsafat ilmu terus diwariskan dan dikembangkan dan masuk keranah perguruan tinggi sehingga setiap perguruan tinggi wajib ada mata kuliah filsafat. Filsafat merupakan induk dari segala pengetahuan, jadi setiap dosen di Universitas wajib memahami filsafat.Â
Tujuan filsafat ilmu diera globalisasi yaitu pertama, dapat meletakkan dasar-dasar keilmuan. Kedua,bisa memahami kajian ilmu secara struktur dan sistematis. Ketiga, bisa mengambil manfaat dari mempelajari satu bidang keilmuan. Keempat, mudah
mengembangkan ilmu dengan berpikir ilmiah dan sistematis. Kelima, bisa memecahkan masalah yaitu ketika menjadi seorang peneliti tidak hanya menulis
peristiwa yang terjadi di lapangan tetapi juga sisi kelemahan dari objek yang ditelitinya dapat menemukan solusi dengan kerangka berpikir. Jika filsafat ilmu tidak diterapkan di era globalisasi
maka pemahaman dan metodologi keilmuan akan lemah dan tidak mengerti filosofi dari ilmu tersebut.Â
Irmayanti M Budianto pernah mencatat beberapa peran filsafat, baik dalam kehidupan maupun dalam bidang keilmuan: Pertama, filsafat atau berfilsafat
mengajak manusia bersikap arif dan berwawasan luas
terdapat berbagai masalah yang dihadapinya, dan manusia diharapkan mampu untuk memecahkan