Mohon tunggu...
M Haris Sukamto
M Haris Sukamto Mohon Tunggu... Freelancer - Sahabat berkemajuan

Menulis untuk berbagi pengetahuan dan informasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manggis, Buah Eksotis Asal Indonesia

25 September 2019   01:57 Diperbarui: 27 September 2019   03:04 1263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manggis, adalah tanaman asli Indonesia. Tumbuh didaratan melayu di pulau Sumatera hingga kearah Indonesia Timur, mulai dari Kepulauan Sunda, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara, kepulauan Maluku, Maluku hingga Papua.

Namun demikian, tanaman ini juga nyebrang dan tumbuh dengan baik di Negara tetangga kita diantaranya Malaysia, Thailand, Brunai Darussalam, Philipina hingga Timor Leste.Sehingga, tak heran bila Manggis memiliki banyak nama daerah di nusantara ini.

Sedang, nama buah manggis sendiri berasal dari bahasa Melayu yang merupakan bahasa serumpun di tanah air Indonesia, sedangkan nama dibeberapa daerah  berbeda-beda. Misalnya, manggu di daerah Sunda, manggih di daerah Minangkabau, busutang di daerah Halmahera, sungkup di daerah Dayak, dan lopoka di daerah Mentawai.

Kini manggis telah mendunia, dan dalam dunia internasional, nama buah manggis tetap merujuk pada nama ilmiahnya, seperti mangosteen atau gamboge dalam bahasa Inggris. Sedangkan dalam bahasa Spanyol, manggis memiliki nama mangostan, dan dalam bahasa Perancis memiliki nama mangoustan.

Dilihat dari taksononominya tanaman manggis, adalah sebagai berikut :
Kingdom         :   Plantae
Divisi                :   Spermatophyte
Sub Divisi       :   Angiospermae
Kelas                :   Dicotyledoneae
Ordo                 :   Guttiferanales
Family             :   Guttiferae
Genus              :   Garcinia
Spesies            :   Garcinia mangostana L

Buah Manggis dapat dikenali dengan mudah, karena memiliki warna yang khas, yang eksotis yakni ungu kehitaman, namun walaupun sebagian besar kulitnya berwarna gelap, ternyata buah manggis memiliki daging buah berwarna putih dan juga memiliki rasa asam manis yang menyegarkan. Buah ini banyak dikonsumsi karena memberi banyak manfaat berkat kandungan antioksidan yang dimilikinya.

manggis-01-5d8b7cc2097f362dc7244742.jpg
manggis-01-5d8b7cc2097f362dc7244742.jpg
Buah manggis berbentuk bulat dan berukuran seperti bola tenis. Kulit buahnya keras dan tebal dengan bagian luar kehitaman dan bagian dalam keunguan. Daging manggis berwarna putih dan membentuk bilah seperti buah jeruk.

Kegunaan dan manfaat buah manggis tidak hanya melalui buahnya, namun kulit manggis juga dapat berkhasiat sebagai bahan dasar suplemen herbal untuk kecantikan kulit. Sehingga kini, kita dapat menemukan produk olahan kulit manggis di apotek dalam bentuk kapsul untuk suplemen kulit.

Penyebaran buah Manggis

Dalam catatan sejarah, awalnya buah manggis ditemukan oleh penjelajah Inggris, yakni Kapten Cook pada tahun 1770 di daerah Jakarta. Setelah beberapa kali dibawa dan diperkenalkan ke negera Inggris, beberapa tahun kemudian tepatnya pada tahun 1789 buah manggis mulai dikenal di Inggris.

Kemudian, buah ini juga mulai dibawa ke daerah Kepulauan Pasifik dan Antiles. Dan dalam perkembangan lebih lanjut pada tahun 1800 tanaman manggis dibawa ke Sri Lanka, sehingga buah manggis mulai dikenal di daerah tersebut.

Daratan India juga mencoba menanam manggis pada abad ke-19. Yang selanjutnya pada 1854 buah manggis mulai dikenalkan di Australia serta kemudian di tahun 1901 manggis diperkenalkan di Madagaskar. Sehingga kini, selain budidaya manggis banyak ditemukan di wilayah tropis asia tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand dan Filipina, buah ini juga dibudidayakan di Amerika Selatan, Amerika Tengah, Australia dan Kepulauan Hawaii.

Klasifikasi Tanaman Manggis

Untuk memudahkan menyebut nama tanaman sudah menjadi kesepakatan dunia, bahwa  istilah manggis tidak lepas dari nama ilmiahnya, yang sea detai telah dipaparkan di taksonomi Manggis. Namun nama ilmiah pun disesuaikan dengan Negara masing-masing, seperti Manggistan di Belanda, Mangastane di Jerman, Mangstao di Portugal, Mangustan di India, dan lain sebagainya.

Secara gamblang di taksonomi tanaman, buah manggis merupakan tanaman yang tergolong ke dalam divisi Tracheophyta dan kelas Magnoliopsida. Tanaman manggis juga tergolong ke dalam suku Clusiaceae dan marga Garcinia. Sedangkan nama ilmiah manggis adalah Garcinia mangostana L. Sebagian besar tanaman dari spesies ini tumbuh dan juga berkembang di daerah tropis karena cocok dengan iklim daerah tropis.

manggis-3-5d8b7ce6097f36365b7f15c2.jpg
manggis-3-5d8b7ce6097f36365b7f15c2.jpg
Namun apabila dilihat secara keseluruhan, maka diketahui bahwa suku atau kelas Clusiaceae memiliki 37 suku serta 1.610 spesies tanaman. Sebagian besar tanaman yang tergolong ke dalam kelas tersebut tumbuh dan berkembang di daerah tropis seperti di Indonesia.

Salah satu tanaman tersebut adalah tanaman manggis. Pada suku Garcinia diketahui terdapat sekitar 100 spesies. Sedangkan 30 diantaranya diketahui menghasilkan buah yang bisa dimakan.

Morfologi Tanaman Manggis

Dari segi morfologisnya, tanaman manggis adalah tanaman yang menghasilkan buah dengan kulit keras, namun memiliki daging buah lembut dengan rasa asam manis menyegarkan. Berbagai referensi menyebutkan bahwa buah ini memiliki ciri morfologi sebagai berikut:

  1. Manggis adalah tanaman tahunan yang masa hidupnya mencapai puluhan tahun. Pohon manggis selalu hijau dengan tinggi 6-20 meter. Manggis berbatang tegak, batang pohon jelas, kulit batang coklat, dan memiliki getah kuning. Daun manggis tunggal, duduk daun berhadapan atau bersilang berhadapan.
  2.  Manggis memiliki bunga betina 1-3 di ujung batang, susunan menggarpu, dan garis tengah 5-6 cm. Kelopak daun manggis mempunyai dua daun kelopak terluar hijau kuning, dua yang terdalam lebih kecil, bertepi merah, melengkung kuat, dan tumpul.
  3. Manggis memiliki 4 daun mahkota, bentuk telur terbalik, berdaging tebal, hijau kuning, tepi merah atau hampir seluruhnya merah.
  4. Benang sari mandul (staminodia) berada dalam tukal (kelopak). Bakal buah memiliki ruang 4-8, kepala putik berjari-jari 5-6. Buah manggis berbentuk bola tertekan, dengan garis tengah 3,5-7 cm, ungu tua, kepala putik duduk (tetap), kelopak tetap, dinding buah tebal, berdaging, ungu, dengan getah kuning. Biji 1-3, diselimuti oleh selaput biji yang tebal berair, putih, dapat dimakan (termasuk biji yang gagal tumbuh sempurna).
  5. Manggis mempunyai waktu berbunga antara bulan Mei -- Januari.

Disamping itu, ciri morfologi lain buah manggis adalah sebagai berikut :

  1. Manggis adalah tumbuhan pepohonan, yang memiliki tinggi hingga 15 meter.
  2. Mempunyai batang berkayu, bulat, tegak bercabang simodial dan berwarna hijau kotor.
  3. Berdaun tunggal, lonjong, ujung runcing, pangkal tumpul tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 20-25 cm lebar 6-9 cm, tebal, tangkai silindris hijau.
  4. Bunga tunggal, berkelamin dua, diketiak daun.
  5. Buah seringkali, bersalut lemak berdiameter 6-8 cm dengan warna coklat keunguan.
  6. Biji bulat berdiameter 2 cm, dalam satu buah terdapat 5-7 biji.


Kandungan Buah Manggis


Dalam penelitian ilmiah, Manggis mengandung lebih dari 60 senyawa xanton dan senyawa lain yang diperoleh dari beberapa bagian tanaman manggis. 50 senyawa diantaranya terdapat pada kulit buah manggis.

  1. Kandungan Kulit Buah Manggis -- Kandungan kimia kulit manggis adalah xanthon, mangostin, garsion, flavonoid, tannin, serta senyawa lainnya. Metabolit sekunder utama dari kulit buah manggis adalah inti xanton. Xanton adalah derivate dari campuran polifenol yang memiliki aktivitas biologis yang signifikan dalam sistem in vitro. Sebagian besar xanton ditemukan dalam tumbuhan tinggi yang dapat diisolasi dari empat suku, yaitu Guttiferae, Moraceae, Polygalaceae, dan Gentianaceae. Senyawa utama dari xanthon adalah -mangostin dan -mangostin. Pada kulit buah manggis terkandung senyawa lain diantaranya mangostenol, mangostinon, trapezifolixanton, caloxanton dan lain sebagainya.
  2. Kandungan Daging Buah Manggis -- Tiga xanton baru telah berhasil diisolasi dari buah manggis utuh, antara lain mangostenon C, D, dan E. Secara keseluruhan, hingga saat ini 18 xanton telah berhasil diisolasi dari daging manggis utuh.

Manfaat Buah Manggis


Selain untuk dikonsumsi, kulit manggis dikenal memiliki khasiat yang luar biasa, yakni untuk peluruh haid, obat sariawan, obat turun panas, pengelat, dan obat disentri. Antosianin yang memberikan warna ungu pada kulit buah manggis dapat digunakan sebagai alternatif pewarna alami untuk makanan dan tekstil.

Kulit buah manggis secara in vitro mempunyai aktivitas anti plasmodium falsiparum, antibakteri, antioksidan, menginduksi apoptosis pada sel leukemia, serta antijerawat dan anti TBC.

Cara Ekstraksi Kulit Manggis

Karena manfaatnya yang besar, maka banyak ditoko-toko ditemui ekstrak kulit buah manggis. Dan untuk memperoleh manfaat kulit buah manggis, kita dapat melakukan ekstrasi dengan cara mengeringkan kulit manggis dan menghancurkannya menjadi serbuk dengan cara sebagai berikut:

  1. Siapkan serbuk kering sebanyak 1 kg
  2. Serbuk kulit manggis kemudian diekstraksi dengan metanol absolute selama 1 jam pada temperature kamar
  3. Ekstrak kemudian disaring dan dipekatkan untuk membuang pelarutnya pada temperature 75 derajat Celcius selama 4 jam dan terdapat sisa 200 gram dari ekstrak metanol yang diperoleh
  4. Ekstrak metanol dapat disimpan pada temperature 4 derajat Celcius


Cara Berbudidaya Buah Manggis

Untuk melakukan pembudidayaan tanaman manggis, ada beberapa langkah yang tepat agar tanaman tersebut dapat menghasilkan buah manggis dengan kualitas baik. Secara rinci, langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Pada tahap awal dilakukan dengan cara memilih dan menyiapkan biji manggis untuk ditanam. Biji yang akan ditanam hendaknya memiliki kualitas yang baik. Untuk memperoleh biji dan varietas manggis yang baik, kita dapat membelinya di toko pertanian atau perkebunan. Kriteria biji manggis salah satunya adalah diambil dari pohon manggis yang telah berumur 15 tahun hingga 17 tahun
  2. Penyimpanan biji harus dilakukan di tempat yang teduh dan tidak terkena cahaya matahari secara langsung. Setelah biji siap maka benih tersebut hendaknya disemai tanpa harus distratifikasi terlebih dahulu
  3. Media tanam manggis yang digunakan berupa tanah dan diperlukan pemeliharaan secara rutin hingga tanaman siap untuk dipindahkan ke lahan tanam. Sebaiknya berikan pupuk kandang atau humus untuk menambah kesuburan tanah
  4. Lahan tanam diperlukan ukuran yang luas dan terbuka sebab biasanya pohon manggis tumbuh dengan ukuran yang relatif besar dan rimbun. Setelah bibit atau benih manggis ditanam maka harus dilakukan perawatan dan pemeliharaan secara rutin agar tanaman dapat tumbuh secara optimal sehingga menghasilkan buah yang baik dan berkualitas
  5. Penyiraman tanaman manggis dapat dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari
  6. Sedangkan pemberian pupuk dimulai setelah tanaman berusia 1 tahun. Berikan pupuk NPK dan pupuk kandang secara bergantian dan secara intensif setiap 6 bulan sekali.
  7. Lakukan upaya penyiangan untuk menyingkirkan gulma dan pemangkasan pada bagian cabang tanaman
  8. Gunakan semprotan insektisida dan fungisida untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman manggis

Tahapan diatas adalah penanaman buah manggis yang pengembangannya dengan menggunakan biji. Kini teknik sambung untuk mebuat bibit tanaman manggis juga sudah bisa dilakukan. Dan dengan menggunakan bibit hasil dari penyambungan, akan membuat tanaman manggis akan lebih cepat berbuah.

Buah manggis dapat tumbuh dan berbuah dengan baik dan maksimal apabila proses penanaman yang dilakukan sesuai dengan cara menanam manggis yang tepat. Tanaman manggis pada dasarnya sama dengan jenis tanaman buah lainnya, yaitu memiliki musim panen tersendiri.


M Haris Sukamto : pemerhati pertanian di tanah air dari berbagai sumber.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun