Aku dan kamu
Lahir dari rahim sunyi dan sepi
Lewat celah rindu
Kita besar di antara senja yang baru
Kau mungkin tak tahu
Senja yang menjadi doa
Sekejap pilu sore itu
Ia malu pada warna
Yang bersarang di matamu
Tapi aku tahu
Kau merayu senja itu
Merekamnya dalam ingatanmu
Lalu kau katakan padaku:
Senja itu milikmu
Yang nanti akan kau berikan padaku
Lewat matamu.
Semoga, senja yang kulihat dan kutemui di matamu,
Kelak akan jadi puisi
Yang tak pernah ingkar pada sunyi
Dan kesunyian
Yang bersarang dan berseteru di lautan dadaku.
Singapura, 311018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H