Mohon tunggu...
Moch. Khafidz
Moch. Khafidz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seniman

Selanjutnya

Tutup

Diary

Aku adalah Aku!, Sebuah Deskripsi Diri

5 Oktober 2022   00:04 Diperbarui: 5 Oktober 2022   00:07 2221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah berusaha dan berdoa, juga di bantu dengan usaha usaha seperti doa orang tua, akhirnya saya pun bisa di Terima di MAN 12 JAKARTA, Salah satu MAN favorit di Jakarta Barat sampai saat ini.

Hingga tak terasa, waktu yg dilalui begitu cepat. Akibat dari wabah virus corona, kegiatan sekolah saya bahkan sedunia pun di berhentikan. 

Sangat tidak asik memang, yang seharusnya menjadi momen momen dan kenangan berharga saya dan teman teman saya untuk mengukir cerita malah harus di kubur dalam dalam semua cerita dan kenangan itu. 

Tapi tak apa, bagi saya bukan halangan jika sebuah virus bisa menghapus segala kenangan bersama teman teman saya. Karena, saya masi bisa bercengkrama, bermain, menghabiskan waktu bersama mereka di malam hari, dengan bahasan yang semrawut. 

Walau ketidak jelaskan mereka membuat saya terkadang tidak masuk di akal, tetapi bagi saya mereka adalah salah satu penyemangat hidup saya. Oke lanjut cerita, tibalah saya menginjak kan kaki di kelas 12. Waktu dimana energi, fikiran, fisik dan mental di paksa benar benar kuat, untuk berjuang mati matian belajar giat, demi mengukir masa depan cerah, yaitu mendapat Perguruan tinggi negeri yang di inginkan. 

Salah satu Perguruan tinggi yang saya dambakan adalah Universitas padjajaran, namun apa daya potensi akademik saya dan juga restu dari orang tua saya memendam jauh jauh angan angan dan mimpi saya menginjak kan kaki di universitas padjajaran. Ya apa boleh buat, UIN Jakarta solusinya hahaha. 

Akhirnya, saya memutuskan untuk berjuang mendapatkan bangku kuliah di UIN Jakarta, semua jalur saya coba meskipun beberapa kali saya mengalami kegagalan. Namun, bagi saya kegagalan ada suatu keberhasilan yang tertunda. Tak patah semangat saya mengejar dan meraih mimpi itu, dan akhirnya sekali lagi, Tuhan Maha Baik, Tuhan Maha Asik. 

Alhamdulillah saya bisa di Terima di UIN Jakarta, di prodi Bimbingan dan Penyuluhan Islam, fakultas dakwah dan Ilmu Komunikasi. Salah satu prodi yang saya dambakan sejak kelas 12, ya walau tertarik dengan prodi itu karena motivasi dari kaka kelas sih hehehe. 

Setidaknya perjuangan saya yang sebelumnya gagal, telah terbayarkan. Ketika tahu pengumuman bahwa saya di Terima di UIN Jakarta, bagi saya itu merupakan sebuah kabar berita yang menggembirakan. Saya tidak habis fikir, kok bisa ya saya di Terima dan di nyatakan lulus hahaha. Awalnya Memang saya tidak mempercayai akan hal itu, namun setelah saya cek pengumuman, dan benar saja saya di nyatakan lulus. 

Memang benar menurut para pemikir, usaha tidak akan menghianati hasil. Ya meskipun terkadang hasil nya pun tidak sesuai ekspetasi kita, tetapi pastinya itu sudah jalan yang terbaik yang Tuhan berikan kepada kita. 

"Fortis fortuna adiuvat" begitu mungkin kira kira perkataan para ahli filsuf Yunani, yang artinya - keberuntungan berpihak pada mereka yang berani gagal dan mengambil resiko -.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun