karena Ia sayangiku
Ia bisik kan suatu masa
sebelum aku
meski tak pernah kau ungkap
aku pun tak lalu menghujat
Â
aku sadar sepenuh sadar
aku bukan apa mu
juga bukan siapa mu
aku hanya pejalan senja
yang tertatih mengayunkah langkah
dari lorong ke lorong lainnya
Â
gelap terang telah ku jelang
pahit getir sudah ke telan
asam manis tlah habis ku sesap
takdir ku, sang pejalan
Â
belajar menerima yang telah kau katakan
meski sejak awal tak pernah ku meragukan
bahwa nyata tak semua kau kata
lalu Ia membelai karena Ia sayangiku
Â
kemarin adalah cerita usang
hari ini adalah realita
namun
esok bukanlah kemarin
masa depan
bukan masa di belakang
Â
ini aku sekarang
dengan segala kemanjaan kepadamu
dalam dekap rengkuhan kasihmu
dalam nikmat belaian sayang-Nya
tak ingin sesal memporandakan hidupku
tak ingin larut dalam arus masa itu
ini aku
yang mencintaimu dengan seluruh masalalu mu
tanpa batasan waktu
Â
25 September 2015,
kekasihmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H