Mohon tunggu...
Murti
Murti Mohon Tunggu... tukang sapu -

love you unconditionally

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Takdir Sang Pejalan

25 September 2015   23:40 Diperbarui: 25 September 2015   23:40 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

karena Ia sayangiku

Ia bisik kan suatu masa

sebelum aku

meski tak pernah kau ungkap

aku pun tak lalu menghujat

 

aku sadar sepenuh sadar

aku bukan apa mu

juga bukan siapa mu

aku hanya pejalan senja

yang tertatih mengayunkah langkah

dari lorong ke lorong lainnya

 

gelap terang telah ku jelang

pahit getir sudah ke telan

asam manis tlah habis ku sesap

takdir ku, sang pejalan

 

belajar menerima yang telah kau katakan

meski sejak awal tak pernah ku meragukan

bahwa nyata tak semua kau kata

lalu Ia membelai karena Ia sayangiku

 

kemarin adalah cerita usang

hari ini adalah realita

namun

esok bukanlah kemarin

masa depan

bukan masa di belakang

 

ini aku sekarang

dengan segala kemanjaan kepadamu

dalam dekap rengkuhan kasihmu

dalam nikmat belaian sayang-Nya

tak ingin sesal memporandakan hidupku

tak ingin larut dalam arus masa itu

ini aku

yang mencintaimu dengan seluruh masalalu mu

tanpa batasan waktu

 

25 September 2015,

kekasihmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun