Mohon tunggu...
Ati Maria Susila
Ati Maria Susila Mohon Tunggu... karyawan swasta -

...bercerita dan menjadi bagian cerita...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wanita Pada Bingkai Biru

4 Maret 2014   03:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:16 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1393854523280896488

Senja sudah melewati masanya,

entah mengapa... aku masih memandangi wajahmu,

Wanita pada bingkai biru....

.....dudukmu

.....termangu

bungkam dan menunggu

pada wajahmu, kutemukan rimbunan perdu.... yang rumit melilit

di rautmu....hanya terukir kejujuran

tanpa tudung

tanpa selimut

tutur apa adanya,

...yang kadang kudapati sebagai sahaja

aku memandangimu, lebih lekat...

sayu matamu...seperti mengembara  ke tempat yang jauh

menembus ujung lidah api  lilin,

yang nyala meliuk, di atas meja dihadapanmu.

Jemari mu mengepal lembut...

meredam guratan huruf-huruf

yang biasanya kau sebut sebagai rindu, padaku...

Ah....

aku jadi teringat....

rangkaian kalimat sendu.... yang engkau namai "cemburu"

dan itu juga ...untukku...

....Malam mendekati pagi

....cahaya lilin menjilati separuh dirimu

sedang yang separuh lagi tersembunyi dalam pekat gelap.

Kulihat matamu meredup...

lalu mengatup.

kedua bibirmu bergerak,

....seperti tengah melantunkan Doa.

Entah....apa yang sedang engkau panjatkan.

Mungkin sebaris harapan panjang,

atau tuturan kidhmat tanpa suara.

Sesaat kemudian....matamu terbuka....

Ada telaga disana....

sebuah kalimat sederhana, mengalun lembut dari bibirmu...

"Aku bersyukur atas hidupmu... aku bersyukur Dia menciptakanmu nun jauh disana..."

Lalu dalam isakmu, engkau menyebut namaku...

Engkau meniup lilin itu.... Lilin Ulang Tahunku...

Tiba-tiba aku mengerti makna air yang mengalir di kedua pipimu...

Tanpa kata... aku masih lekat memandangimu...

dari Bingkai Maya ku....

[caption id="attachment_315046" align="aligncenter" width="276" caption="flower"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun