...yang kadang kudapati sebagai sahaja
aku memandangimu, lebih lekat...
sayu matamu...seperti mengembara ke tempat yang jauh
menembus ujung lidah api lilin,
yang nyala meliuk, di atas meja dihadapanmu.
Jemari mu mengepal lembut...
meredam guratan huruf-huruf
yang biasanya kau sebut sebagai rindu, padaku...
Ah....
aku jadi teringat....
rangkaian kalimat sendu.... yang engkau namai "cemburu"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!