Masih terkait dengan KSE (Kompetensi Sosial Emosional, ungkapan lain dari PSE), Ibu Selvei dari SMPN 2 Sumenep menjelaskan terkait dengan RPP yang berdiferensiasi. Sambil menampilkan video bagaimana Bu Selvei mengajar, bahwa dalam pelaksanaan KMB sudah menunjukkan sebuah pembelajaran yang mengakomodir seluruh nuansa peserta didik. Bahkan termasuk gaya belajar peserta didik juga menjadi perhatian di dalam kegiatan belajar mengajar.
Pemberian materi pembelajaran berdiferensiasi dilanjutkan dengan tanya jawab yang berlangsung cukup hangat bahkan panas. Hal ini menunjukkan bahwa materi ini mendapat apresiasi yang cukup menarik dari peserta MGMP-IPA yang hadir. Hingga diperoleh pemahaman bahwa pada pembelajaran di kelas akan menerapkan pembelajaran yang cukup hangat akhir-akhir ini; yaitu Pembelajaran Berdiferensiasi.
Demikianlah pertemuan rutin MGMP-IPA Sumenep yang berlangsung hari ini dengan segala realitasnya. Bahwa kita sebenarnya merupakan seseorang yang masih pembelajar. Sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Marzuki, bahwa hingga detik ini kita seharusnya bisa belajar dari murid-murid kita di kelas. Karena hakikat seorang hamba adalah belajar sepanjang hayat, dari lahir hingga menuju ke liang lahat.
"Kita tidak bisa memberikan hidayah, tetapi kita harus tetap ikhtiar dan usaha untuk menjembatani hidayah tersebut." Kalau dalam bahasa Al-Quran, "Innaka la tahdi man ahbabta, walakinnallaha yahdi man yasya'."
Wallahu A'lam!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H