Mohon tunggu...
MGMP IPA SUMENEP
MGMP IPA SUMENEP Mohon Tunggu... Guru - MGMP IPA Kabupaten Sumenep

MGMP IPA Kabupaten Sumenep adalah wadah organisasi guru IPA yang memiliki visi dan misi untuk meningkatkan pendidikan secara kaffah. Tempat berkreasi dan berdedikasi yang saling mendukung satu sama lain demi kemajuan pendidikan, khususnya di Kab. Sumenep.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MGMP-IPA Sumenep: Pembelajaran Berdiferensiasi

26 November 2022   12:41 Diperbarui: 26 November 2022   12:50 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini, Sabtu, 26 November 2022, dilaksanakan kegiatan MGMP-IPA (Musayawarah Guru Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Ditempatkan di SMPN 2 Sumenep, yang sebelumnya direncanakan akan diadakan di SMPN 3 Sumenep. Karena satu dan lain hal, maka kemudian digeser ke SMPN 2 Sumenep yang lokasinya tidak jauh dari rencana semula.

Acara MGMP-IPA kali ini diawali dengan pembukaan yang dipimpin oleh Bapak Nanang, dalam hal ini pembacaan basmalah dengan harapan semoga acara ini tidak mendapat aral melintang dan sukses lahir dan batin. Dilanjutkan dengan acara berikutnya, yaitu Kuliah Tujuh Menit (Kultum) yang disampaikan oleh Bapak Faizal dari SMPN 1 Ganding.

Dalam Kultum kali ini, Bapak Faizal menyampaikan terkait dengan ayat Al-Quran surah Al-Alaq ayat 1-5. Di dalam ayat tersebut ditekankan pentingnya "iqra" dan "alqalam". Secara garis besar ada hubungannya dengan literasi. "Dalam ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw berkenaan dengan literasi, maka kita harus berusaha untuk membangun literasi kepada anak didik kita," demikian Bapak Faizal menyampaikan.

dok.pribadi
dok.pribadi

Selanjutnya adalah sambitan dari Ketua MGMP-IPA Sumenep, dalam hal ini disampaikan oleh Bapak Faishal Habsyi dari SMPN 2 Sumenep. Di dalam sambutannya Bapak Faishal mengungkapkan ucapan terima kasih atas semua anggota MGMP yang sempat hadir di kesempatan kali ini. "Ucapan terima kasih kepada semua anggota yang sempat hadir di kesempatan musyawarah saat ini".

Selain itu, Ketua MGMP-IPA juga menyarankan bahkan menekankan agar anggota MGMP-IPA ikut serta dalam Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan ke-9. Karena di dalam program Guru Penggerak banyak hal pembelajaran yang dapat kita praktekkan di depan kelas. Di samping itu, GP juga menjadi sarana untuk meningkatkan kompetensi kita sebagai seorang guru.

dok.pribadi
dok.pribadi

Pembelajaran Berdiferensiasi

Selanjutnya adalah penyampaian materi terkait dengan Pembelajaran Berdiferensiasi. Dalam hal ini, Bapak Marzuki dari SMPN 1 Kalianget, menyampaikan materi bahwa pembelajaran ini penting agar peserta didik terakomodir di dalam sebuah Kegiatan Belajar Mengajar. Terkait dengan hal tersebut, Bapak Marzuki juga menjelaskan sehubungan dengan Pembelajaran Sosial Emosional. "Karena peserta didik pada saat akan melaksanakan kegiatan pembelajaran tidak lepas dari emosi sosial yang berbeda-beda," demikian Bapak Marzuki menjelaskan di antara sekian materi yang Beliau sampaikan.

dok.pribadi
dok.pribadi

Masih terkait dengan KSE (Kompetensi Sosial Emosional, ungkapan lain dari PSE), Ibu Selvei dari SMPN 2 Sumenep menjelaskan terkait dengan RPP yang berdiferensiasi. Sambil menampilkan video bagaimana Bu Selvei mengajar, bahwa dalam pelaksanaan KMB sudah menunjukkan sebuah pembelajaran yang mengakomodir seluruh nuansa peserta didik. Bahkan termasuk gaya belajar peserta didik juga menjadi perhatian di dalam kegiatan belajar mengajar.

dok.pribadi
dok.pribadi

Pemberian materi pembelajaran berdiferensiasi dilanjutkan dengan tanya jawab yang berlangsung cukup hangat bahkan panas. Hal ini menunjukkan bahwa materi ini mendapat apresiasi yang cukup menarik dari peserta MGMP-IPA yang hadir. Hingga diperoleh pemahaman bahwa pada pembelajaran di kelas akan menerapkan pembelajaran yang cukup hangat akhir-akhir ini; yaitu Pembelajaran Berdiferensiasi.

dok.pribadi
dok.pribadi

Demikianlah pertemuan rutin MGMP-IPA Sumenep yang berlangsung hari ini dengan segala realitasnya. Bahwa kita sebenarnya merupakan seseorang yang masih pembelajar. Sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Marzuki, bahwa hingga detik ini kita seharusnya bisa belajar dari murid-murid kita di kelas. Karena hakikat seorang hamba adalah belajar sepanjang hayat, dari lahir hingga menuju ke liang lahat.

"Kita tidak bisa memberikan hidayah, tetapi kita harus tetap ikhtiar dan usaha untuk menjembatani hidayah tersebut." Kalau dalam bahasa Al-Quran, "Innaka la tahdi man ahbabta, walakinnallaha yahdi man yasya'."

Wallahu A'lam!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun