Mohon tunggu...
Mega Lazifa
Mega Lazifa Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Receh.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memaafkan sebagai Jalan Meraih Kebahagiaan

16 September 2021   22:15 Diperbarui: 16 September 2021   22:17 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Pertanyaan || ketika kita mulai memaafkan seseorang yang hampir sering menyakiti perasaan kita, tapi seseorang itu malah membuat kita lebih jatuh lagi, apa memaafkan dengan ikhlas dapat menenangkan perasaan kita?

Jawaban Zifa|| Dalam konteks ini orang tersebut terlalu sering menyakiti hati ya ... coba tegurlah semampunya, jika masih berada di jalan yang salah maka doakan saja. Sesungguhnya ketika kita mendoakan kebaikan pada orang yang telah menyakiti hati, sebenarnya kita sedang mendoakan hal baik pada diri kita sendiri. Ketika kita belum merasa ikhlas maka hati dan pikiran akan gelisah, jalan satu-satunya adalah mengikhlaskan dan senantiasa mendoakan hal baik untuknya, manusia yang hatinya bersih insya Allah akan tumbuh ketenangan dalam hatinya.

2. Pertanyaan || Saya sudah selalu mencoba memaafkan diri sendiri. Namun, kegagalan yang saya alami kadang bikin saya takut buat melangkah ke depan. Kesannya jadi kayak trauma.

Gimana cara mengatasinya ya?

Jawaban Zifa|| 

Solusi dari sebuah kesalahan adalah perbaikan. Sadar diri bukan berarti terus menerus menyalahkan diri ya Mbak Mell. Coba kita berpikir maju, ini adalah langkah awal dari sebuah proses perbaikan, teruslah berjalan maju sesulit apapun langkah yang sedang ditempuh dan teguhlah pada tujuan yang hendak dicapai dengan kesungguhan, nah perasaan inilah yang akan membuat diri kita bangkit dari keterpurukan.

Wajar saja apabila kita melakukan kesalahan karena pada dasarnya manusia itu bukan makhluk yang sempurna.

Pertanyaan|| apa yang harus kita lakukan saat perasaan dendam menetap di hati dan fikiran kita?

Jawaban || Ada seorang pepatah Jawa mengatakan "Ojo cedak-cedak kebo gupak." Artinya jangan mendekati kerbau kotor sebab baunya akan menular padamu. Nah dalam konotasi ini, yang dimaksud yaitu hati dan perasaan yang kotor akan mengubah perilaku dan perbuatan seseorang, termasuk sikap dendam (apalagi yang dendamnya berkobar dan membara). 

Sikap dendam ini bisa mengurung hati kita dalam penjara kesedihan loh, lantas kapan akan membahagiakan hati kita sendiri? Yuk, hapus dendam perlahan saja sesuai kemampuan  diri dan belajar ikhlas. insya Allah bahagia akan ada dalam genggamanmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun