Mohon tunggu...
Mega Lazifa
Mega Lazifa Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Receh.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memaafkan sebagai Jalan Meraih Kebahagiaan

16 September 2021   22:15 Diperbarui: 16 September 2021   22:17 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Memang betul ya, bahagia bisa tumbuh setelah kita mampu memaafkan?

Yuk kenalan lebih dekat, dengan makna dari memaafkan ...

Tahu tidak, memaafkan adalah suatu tindakan pelepasan emosi pikiran yang negatif ke  arah emosi pikirin positif, baik dalam keadaan sadar maupun di bawah alam bawah sadar. Energi inilah yang nantinya akan mengubah aura dalam tubuh kita menjadi aura positif. Hal positif dalam tubuh tentu saja akan menimbulkan beragam kebaikan sepergi kebahagiaan, kesehatan dan kedamaian.

Proses memaafkan memang bukan hanya sekadar melupakan sebuah kejadian atau melupakan masalahnya begitu saja. Ketika seseorang sudah bisa memaafkan maka ia bisa menghilangkan emosi dalam hatinya untuk benar-benar tidak merasa sakit hati terhadap sesuatu yang menginggungnya. Begitu pula dengan proses meminta maaf bukan juga sekadar mengatakan maaf, sehingga ketika mengingat  kejadian tersebut sudah tak ada beban dalam benaknya.

Kebencian adalah emosi inflamasi yang mematikan. Banyak manusia yang sekarat karena patah hati dan ketika ada sebuah pengkhiatan akan merasakan nyeri yang memilukan di dalam hati.

Saat manusia belum bisa memaafkan, ada beberapa unsur kebencian, keluhan, malu atau rasa sakit dati masa lalu sehingga tubuh dan pikiran menjadi menderita. Percayalah segala penyakit itu lahirnya dari hati, sehingga ketika hati sudah bersih automatis pikiran akan tenang.

Dalam proses memaafkan sebenarnya kita sedang membebaskan diri dari keterikatan dengan masa lalu dan membersihkan beban dalam diri. Oleh karena itu, ketika kita sudah memaafkan maka terasa mendapat hadiah yang luar biasa dari Tuhan. Inilah energi positif dari proses memaafkan yang Insya Allah dapat menyembuhkan segala macam penyakit terumatama penyakit hati.

"Keutamaan yang palinh utama adalah kamu menyambung orang yang telah memutusmu, kamu memberi orang yang tidak pernah memberimu dan kamu memaafkan orang yang sudah mencelamu." (HR. Ahmad)

Jelas dalam hadist tersebut bahwa memaafkan itu indah dan akan membawa keutamaan bagi si pelakunya. Yakinlah ketika memberi maaf tidak akan merugikan diri kita sendiri karena dengan memaafkan akan membawa kemuliaan bagi kita. Ada pepatah mengatakan bahwa "Dalam tubuh sehat terdapat jiwa yang kuat."

Makna dari kalimat tersebut bahwa di dalam tubuh yang sehat memiliki kualitas jiwa yang bersih dan kuat menghadapi ujian. Bersihkanlah hati dengan memaafkan, karena hati yang bersih akan menjadikan hidup kita bahagia. Hati merupakan sumber utama kesedihan dan kebahagiaan. Mulai dari hati ini manusia berpikir dan bertindak melakukan sesuatu yang ingin dihendaki.  Oleh karena iyu, kita perlu menjaga hati dengan sebaik-baiknya.

Bahagia itu ada dalam genggaman, porsi bahagia pun kita yang tentukan.

******

Sesi Tanya Jawab

1. Pertanyaan || ketika kita mulai memaafkan seseorang yang hampir sering menyakiti perasaan kita, tapi seseorang itu malah membuat kita lebih jatuh lagi, apa memaafkan dengan ikhlas dapat menenangkan perasaan kita?

Jawaban Zifa|| Dalam konteks ini orang tersebut terlalu sering menyakiti hati ya ... coba tegurlah semampunya, jika masih berada di jalan yang salah maka doakan saja. Sesungguhnya ketika kita mendoakan kebaikan pada orang yang telah menyakiti hati, sebenarnya kita sedang mendoakan hal baik pada diri kita sendiri. Ketika kita belum merasa ikhlas maka hati dan pikiran akan gelisah, jalan satu-satunya adalah mengikhlaskan dan senantiasa mendoakan hal baik untuknya, manusia yang hatinya bersih insya Allah akan tumbuh ketenangan dalam hatinya.

2. Pertanyaan || Saya sudah selalu mencoba memaafkan diri sendiri. Namun, kegagalan yang saya alami kadang bikin saya takut buat melangkah ke depan. Kesannya jadi kayak trauma.

Gimana cara mengatasinya ya?

Jawaban Zifa|| 

Solusi dari sebuah kesalahan adalah perbaikan. Sadar diri bukan berarti terus menerus menyalahkan diri ya Mbak Mell. Coba kita berpikir maju, ini adalah langkah awal dari sebuah proses perbaikan, teruslah berjalan maju sesulit apapun langkah yang sedang ditempuh dan teguhlah pada tujuan yang hendak dicapai dengan kesungguhan, nah perasaan inilah yang akan membuat diri kita bangkit dari keterpurukan.

Wajar saja apabila kita melakukan kesalahan karena pada dasarnya manusia itu bukan makhluk yang sempurna.

Pertanyaan|| apa yang harus kita lakukan saat perasaan dendam menetap di hati dan fikiran kita?

Jawaban || Ada seorang pepatah Jawa mengatakan "Ojo cedak-cedak kebo gupak." Artinya jangan mendekati kerbau kotor sebab baunya akan menular padamu. Nah dalam konotasi ini, yang dimaksud yaitu hati dan perasaan yang kotor akan mengubah perilaku dan perbuatan seseorang, termasuk sikap dendam (apalagi yang dendamnya berkobar dan membara). 

Sikap dendam ini bisa mengurung hati kita dalam penjara kesedihan loh, lantas kapan akan membahagiakan hati kita sendiri? Yuk, hapus dendam perlahan saja sesuai kemampuan  diri dan belajar ikhlas. insya Allah bahagia akan ada dalam genggamanmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun