Mohon tunggu...
M GilangRamadhan
M GilangRamadhan Mohon Tunggu... Novelis - penulis Novel, Pecandu Sastra, seorang Santri

Sebuah Platform bagi kaum Millenial dalam meraup gagasan dan bertukar informasi terkini terkait Pemuda, Ekonomi dan Politik. #PemudaagenperubahanBangsa Email:mgilangramadan20@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Peninjauan Sengketa Palestina-Israel dan Peran Indonesia dalam Upaya Mewujudkan Perdamaian

19 Mei 2022   21:05 Diperbarui: 19 Mei 2022   21:11 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang ada di benakmu jika mendengar nama negara Palestina? apakah pikiranmu langsung menuju pada sebuah Masjid yang sempat menjadi kiblat pertama bagi umat Muslim, yaitu Masjid Al-Aqsho, sebuah negara bersejarah yang tertulis di dalam kitab suci Al-Qur'an maupun Hadist, atau konflik berkepanjangan dengan Israel yang seperti tidak menemukan garis penyelesaiannya.

Jika kita membahas mengenai Palestina, tentunya terdapat satu spektrum yang selalu melekat dan identik dengan negara tersebut, yaitu Israel. Palestina dan Israel sejak puluhan tahun lamanya menjadi sorotan bagi seluruh dunia. Kedua negara yang memiliki latar belakang agama berbeda tersebut menjadi buah bibir dunia pasca sengketa besar-besaran yang dilayangkan oleh pihak Israel kepada negeri para Nabi itu. 

Hingga hari ini tiba pun konflik antara keduanya tidak kunjung reda dan sudah tidak terhitung berapa banyak kerugian materi maupun non material yang harus ditanggung oleh pihak Palestina.

Langkah demi langkah tiada henti untuk digencarkan beragam pihak guna menjadi solosi akan penyelesaian konflik tersebut. Namun, bagaimana hasilnya? hasilnya seperti nihil dan bahkan ironisnya kian hari Israel semakin membabi buta mengambil alih tanah Palestina.

Masih ingatkah kita pada pertengahan Ramadhan kemarin, bagaimana pihak Israel tidak kunjung lelah dalam menjalankan aksinya meskipun pada saat itu umat Muslim sedang fokus dalam menjalankan nikmatnya ibadah di bulan suci Ramadhan. 

Penderitaan yang harus dikonsumsi oleh warga Palestina semakin tidak mengenal kata batas, seperti halnya pelarangan untuk mendapatkan pendidikan di luar negeri karena terhalang oleh pembatasan negara, distribusi listrik yang hanya sekitar 4-8 jam /harinya, akses kesehatan dan perekonomian yang semakin sulit serta terbatas.

Mungkin hal yang disebutkan tadi masih sebagian kecil penderitaan yang harus ditelan oeh para rakyat di tanah Palestina, nyatanya masih sangat banyak sekali.

Yang menjadi bahan pertanyaan ialah bagaimana kontriubusi dari negara-nagara Muslim, PBB, dan organisasi islam sebesar OKI? apakah upaya yang sudah dilakukan hingga detik ini terbilang efektif serta membuahkan hasil? dan apa langkah paling tepat dalam menyelesaikan konflik yang berkepanjangan tersebut?Ehtahlah, mungkin jawabannya tidak semudah seperti pertanyaannya. Mungkin juga, jawabannya tidak akan kita ketahui, setidaknya untuk saat ini.

Berbagai pihak, baik negara hingga organisasi internasional dituntut untuk turun dalam berkontrubusi guna mewujudkan perdamaian pada konflik Isreal dan Palestina. Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia tidak tertinggal dalam berpartisipasi secara aktif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun