Mohon tunggu...
M Fuad Hasyim
M Fuad Hasyim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Filsafat Universitas Indonesia

Seorang Mahasiswa Filsafat yang menggeluti bidang psikologi, filsafat ilmu pengetahuan, filsafat pikiran, eksistensialisme, sastra, budaya, dan teologi keagamaan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bunuh Diri dengan Etis! Dalil Filosofis untuk Bunuh Diri yang Dihalalkan

4 Desember 2023   13:19 Diperbarui: 4 Desember 2023   13:23 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Psychology by Freepict

Dalam pandangan filsafat, ada yang disebut sebagai bunuh diri filosofis yang memberikan pertimbangan pertimbangan etika yang harus dipenuhi untuk membenarkan konsep bunuh diri.

"Bunuh diri adalah solusi permanen terhadap masalah sementara."

Dalam filsafat, beberapa tokoh memberikan pandangan afirmatif terhadap bunuh diri sebagai tindakan yang bermoral, bukan lagi tindakan yang berdosa. Sebut saja David Hume yang menghalalkan  bunuh diri sebagai tindakan etis.

Bunuh diri dianggap sebagai kegiatan yang baik apabila ketika kita melakukan bunuh diri dan kita meninggal, kita tidak memiliki beban moral dan tanggung jawab yang masih ada pada diri kita. Seorang pemimpin tidak dibenarkan melakukan bunuh diri karena mereka masih menanggung tugas besar untuk memimpin rakyatnya. 

Mereka yang bunuh diri dengan masih memiliki tanggung jawab dianggap tidak bermoral dan dianggap lari dari tanggung jawab. Dengan demikian, bunuh diri dianggap tidak bisa disebut sebagai bunuh diri dengan etis.

Selain itu, bunuh diri diperbolehkan dan dianggap bermoral apabila ketika meninggal menimbulkan kebermanfaatan yang jauh lebih besar daripada kesedihan yang akan ditimbulkan. 

Ketika meninggal, mereka yang bunuh diri mampu mengurangi beban yang ada di lingkungan sekitarnya, atau paling tidak tidak menambah beban bagi masyarakat di sekitarnya.

Salah satu bunuh diri etis yang sangat menguntungkan adalah matinya Adolf Hitler pemimpin Nazi pada 30 April 1945. Dia bunuh diri dengan menembak dirinya dengan pistol dan istrinya dengan sengaja bunuh diri dengan minum racun sianida.

Meskipun banyak pendapat yang tidak percaya bahwa Hitler mati bunuh diri, namun kematian bunuh diri atau hilangnya Hitler mampu membawa perdamaian dunia.

Kematian Hitler mampu menjadi awal dari perdamaian dunia di perang dunia kedua. 

Bisa dikatakan kematian Hitler adalah kematian filosofis yang memang diinginkan oleh seluruh dunia. Karena kepemimpinan Hitler sangat otoriter dan cukup semena-mena dalam pembantaian peristiw Holocoust.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun