Seringkali, kita dicekoki dengan kata-kata naif bahwa "Takdir bisa diubah kalau kita berusaha". Benarkah begitu? Mari kita balik pertanyaan tersebut.
Apa yang membuktikan bahwa takdir bisa diubah?
Kita bahkan tidak pernah tau apa yang dimaksud dengan takdir, bagaimana takdir berjalan, dan apakah benar takdir itu juga bergantung pada kehendak manusia?
Di dunia ini yang akan kita temui adalah pertanyaan tanpa jawaban. Setiap jawaban yang diajukan akan menimbulkan pertanyaan berkepanjangan. Apabila kita lebih jeli memahami makna takdir, secara singkat takdir adalah suatu kehendak yang menentukan dari awal hingga akhir. Lalu, kehendak siapa yang bisa menentukan itu?
 Jawaban yang bisa diajukan dengan pasti adalah kehendak dari Tuhan.
Tuhan memiliki kehendak mutlak atas apapun yang akan telah dan sedang kita lakukan. Bisa jadi Tuhan telah menulis kehidupan kita dari awal hingga akhir, cerita sedih dan sukses kita, dan sekarang Tuhan sedang duduk menikmati tinta tulisan-Nya mengering bersama terwujudnya takdir.
Atau bahkan, jangan-jangan Tuhan juga sedang ikut campur dengan mengubah takdir yang telah ditulis menjadi takdir baru yang sesuai keinginan-Nya.
Toh, Dia kan Tuhan, yang memiliki kekuasan Mutlak atas makhluk Ciptaan-Nya. Kan gak ada masalah?
Harusnya kita sadar bahwa kita sama sekali tidak memiliki kekuasaan untuk mengubah takdir. Kita harus yakin bahwa peristiwa yang ditetapkan oleh takdir tidak dapat diubah oleh semua jenis agensi manusia. Manusia tidak akan pernah bisa mengubah takdirnya sendiri ataupun takdir orang lain.
Perasaan manusia yang mampu mengubah jalan hidupnya adalah sebuah ilusi yang kalau terlalu jauh malah akan semakin membuat manusia lupa akan Tuhannya. Itulah mengapa ada ilusi takdir.