Mohon tunggu...
M.FITRI FIRDAUS
M.FITRI FIRDAUS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Geografi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Mahasiswa Geografi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menginterpertasi Serta Menganalisis Kelebihan dan Kekurangan Citra Satelit Pada Kabupaten Musi Rawas Utara

23 Oktober 2024   18:00 Diperbarui: 23 Oktober 2024   18:03 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama                                     : M.Fitri Firdaus

NIM                                         :2410416210014

Program Studi                    :S1 Geografi

Fakultas                                :Ilmu Sosial dan Politik

Kelas                                       :B

Matkul                                    :Penginderaan Jauh

Dosen Pengampu              :Dr. Rosalina Kumalawati, S. SI, M.SI

Dalam era modern sekarang citra satelit sangat dibutuhkan untuk memantau atau melihat berbagai wilayah di Indonesia khusus nya Kabupaten Musi Rawas Utara, manfaat citra satelit memberikan dampak yang sangat besar untuk kita melihat gambar seperti penggunaan lahan, mengamati kondisi lingkungan, mengamati pola-pola yang tidak terlihat di penglihatan biasa.Manfaat Citra Satelit di Kehidupan sehari-hari:

Membuat citra perubahan suhu permukaan bumi dan lautan.
Membuat peta titik panas kebakaran hutan di wilayah yang lebih luas daripada melihat dari permukaan tanah.
Memproyeksikan cuaca secara time-series seperti pergerakan angin, awan, dan unsur lainnya.
Membuat pemetaan pertumbuhan kota, perubahan lahan pertanian, dan kehutanan pada jangka waktu tertentu.
Memproyeksikan wilayah risiko bencana lebih luas daripada bumi yang hanya di titik tertentu.
Menentukan luas kawasan pertanian, perkebunan, dan kehutanan yang sehat dan terkena serangan penyakit dilihat dari warna daunnya.

Adapun Jenis-Jenis Citra Satelit:Pada sistem penginderaan jauh, resolusi memiliki pengaruh pada citra satelit. Misalnya dengan resolusi 30 menunjukkan bahwa terdapat objek di permukaan Bumi dengan panjang dan lebar tidak lebih dari 30 m, maka objek tidak dapat dipisahkan dari objek lainnya.

Terdapat empat jenis resolusi citra satelit, yaitu sebagai berikut.

1. Resolusi spasial
Resolusi spasial adalah resolusi ukuran terkecil suatu objek yang masih dapat dideteksi oleh sistem citra satelit.

Citra satelit resolusi tinggi diantaranya adalah Quickbird, Ikonos, Google earth, Rapid Eye, Worldview, dan Geo-Eye.

Untuk citra satelit resolusi menengah adalah Landsat, ASTER, dan ALOS AVNIR-2. Sedangkan citra satelit resolusi rendah adalah MODIS dan NOAA.

2. Resolusi spektral
Resolusi spektral adalah kemampuan sistem optik-elektromagnetik yang berfungsi untuk membedakan informasi objek berdasarkan nilai pantulan ataupun pancaran spektralnya.

Sehingga apabila citranya memiliki semakin banyak jumlah saluran, maka semakin sempit interval panjang gelombangnya.

3. Resolusi temporal
Resolusi temporal adalah kemampuan sensor dalam merekam ulang wilayah yang sama. Biasanya resolusi ini digunakan untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan atau monitoring tingkat kesesuaian penggunaan lahan.

Resolusi temporal setiap citra satelit berbeda-beda. Contohnya pada citra GMS memiliki resolusi temporal yaitu sehari, sementara satelit seperti Landsat memiliki resolusi temporal 16 hari.

4. Resolusi radiometrik
Resolusi radiometrik adalah kemampuan sistem perekaman yang mencatat respon spektral objek dengan kemampuan coding, yaitu mengubah intensitas pantulan spektral menjadi bit. Contoh citra satelitnya adalah Quickbird, Orbview dan Ikonos.

Pengolahan citra pengindraan jarak jauh adalah proses yang melibatkan ekstraksi, analisis, dan interpretasi informasi yang terkandung dalam citra yang diambil oleh sensor pengindraan jarak jauh seperti satelit atau pesawat udara tanpa awak.

 Tahapan pengolahan citra ini penting untuk mengubah data mentah menjadi informasi yang berguna dan dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pemantauan lingkungan, pemetaan permukaan bumi, dan analisis perubahan wilayah.

Berikut adalah tahapan umum dalam pengolahan citra pengindraan jauh, Langkah-langkah tersebut bertujuan demi mengekstrak informasi dengan optimal pada sebuah citra untuk dilakukan interpretasi citra. Langkah-langkah tersebut antara lain :

  1. Pra Pengolahan Data

Langkah ini merupakan langkah awal dalam melakukan pengolahan citra penginderaan jauh. Langkah ini adalah langkah dasar yang penting karena proses yang dilakukan terkait dengan koreksi pada citra agar informasi pada citra tepat sasaran. Proses koreksi yang dilakukan yaitu : koreksi geometrik, koreksi georeferensi, dan koreksi radiometrik.

  1. Koreksi geometrik, proses ini menyesuaikan gambar yang tergambar pada citra dengan kondisi sebenarnya. Hal ini bertujuan agar gambar yang terdapat pada citra tidak meleset sehingga menggambarkan lokasi objek yang lainnya.
  2. Koreksi georeferensi, koreksi ini timbul akibat adanya distorsi yang terdapat pada citra. Hal ini dapat membuat sebuah citra memiliki koordinat yang sama dengan koordinat geografisnya.
  3. Koreksi radiometrik, koreksi ini bertujuan memastikan akurasi nilai piksel akibat adanya gangguan dari atmosfer ketika proses pengolahan citra.
  1. Peningkatan Kualitas Citra

Proses ini bertujuan untuk melakukan reduksi diatorsi pada citra sehingga gambar yang terlihat lebih jelas dan tidak terefleksi oleh unsur-unsur lain yang tidak diperlukan. Peningkatan kualitas citra ini dilakukan secara manual dengan cara reduksi citra, pembesaran citra, maupun penyesuaian warna dan kontras pada citra. Hal ini bertujuan agar proses interpretasi pada citra dapat dilakukan lebih akurat dan lebih teliti.

  1. Transformasi Citra

Proses transformasi citra merupakan proses pengolahan citra untuk mengubah piksel citra sesuai dengan pita spektrumnya. Proses ini digunakan untuk mendapatkan informasi tambahan dari citra. Terdapat 2 jenis transformasi citra yaitu transformasi ruang dan transformasi piksel atau geometris.

  1. Klasifikasi Citra

Proses klasifikasi citra merupakan langkah pengolahan data citra dalam mengelompokkan data piksel dengan karakteristik tertentu. Terdapat dua jenis klasifikasi citra yaitu klasifikasi terbimbing dan klasifikasi tidak terbimbing. 

Klasifikasi terbimbing yaitu pengelompokan yang dikendalikan oleh peneliti dengan kategori-kategori tertentu. Sedangkan klasifikasi tidak terbimbing merupakan proses pengkategorian yang dilakukan oleh perangkat lunak secara mandiri.

Hubungi kami untuk informasi berikutnya mengenai Tahapan pengolahan citra satelit atau produk jasa lainnya. Kami adalah Konsultan Survey dan Pemetaan yang didukung oleh sumber daya manusia yang ahli dibidangnya. Kami merupakan reseller resmi produk citra satelit dari beberapa vendor didunia.

Google Earth
Google Earth

Google Earth
Google Earth

Unsur Interpretasi Citra Penginderaan Jauh/dokpri
Unsur Interpretasi Citra Penginderaan Jauh/dokpri

Kelebihan Satelit

Pengamatan lebih menyeluruh dan mencakup area yang relative luas, tergantung dari sensor. 

Pengindraan dilakukan secara kontinu dengan periode tertentu

Umumnya satelit indraja di desain untuk waktuyang cukup lama antara 2 hingga 5 tahun dan bahkan kadang-kadang lebih lama dari yang direncanakan.

Selama belum adanya hokum antariksa internasional yang mengatur boleh atau tidaknya melakukan pengindraan diwilayah Negara lain. Kita dapat membeli dan mengamati

Khusus untuk satelit telekomunikasi atau satelit umumnya cakupanya sangat luas (radius hingga 5000 Km) dapat digunakan untuk pengamatan area secara kontinu

Untuk penggunaan gelombang mikro sangat membantu mendapatkan citra didaerah yang diinginkan meski tertutup awan atau kabut 

Kelemahan Satelit

Secara umum hanya dapat mengenal objek di muka bumi

Media antar satelit dan permukaan merupakan kendala khususnya untuk sensor optok yang menggunakan panjang gelombang yang kecil

Hanya memberikan informasi yang tepat sesuai dengan kemampuan sensornya ( spasial, spectral, radiometri maupun temporal)

Ketergantungan dengan pihak asing masih sangat dominan

Untuk mendapatkan hasil ketelitian yang tinggi sangat diperlukan data-data lapangann sebagai control.

Kesimpulan

Citra satelit merupakan representasi visual lingkungan tubuh yang dihasilkan oleh satelit yang mengorbitnya. Data ini sangat berguna dalam berbagai bidang, seperti pemeliharaan lingkungan, ekstraksi air laut, dan tata ruang perencanaan. Citra satelit memungkinkan kita untuk memantau perubahan secara real time, seperti urbanisasi, penggundulan hutan, dan dampak iklim. 

Selain itu, citra ini penting untuk mitigasi bencana, mendukung penelitian dan respons bencana, dan banyak lagi. Seiring kemajuan teknologi, analisis satelit menjadi lebih akurat dan efisien, menjadikannya alat penting untuk mengembangkan keputusan yang berkelanjutan dan untuk pemahaman yang lebih baik tentang tubuh dan kompleksitasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun