Awalnya saya berusaha acuh dan mencoba menerima akan hal itu, akan tetapi semenjak payudara saya tidak lagi menarik, suami saya mulai jarang mengajak saya untuk berhubungan badan, rupanya secara diam -- diam dia memperhatikan hal tersebut.Â
Mungkin sudah memang dari sananya naluri lelaki yang tidak dapat kita sangkal bahwa ia akan selalu tertarik dengan penampilan yang menarik. Sehingga sejak saat itu kepercayaan diri saya mulai menurun.Â
Hari demi hari saya berfikir kalau hal seperti ini berkelanjutan dan saya tidak mencoba mencari jalan keluarnya, maka tidak menutup kemungkinan suami saya akan mulai tergoda dengan wanita lain, dan keharmonisan rumah tangga yang sudah kami pertahakan sedari dulu pun akan mulai terancam. Karena itu, saya coba beranikan diri untuk mengajak diskusi dengan suami untuk mencari jawabannya bersama.Â
Begitu saya ajak diskusi, saya agak terkesan karena suami saya terlihat sangat antusias untuk mencari jawabannya, beruntungnya saya memiliki suami sepertinya, yang selalu ada disaat saya tertimpa masalah dan dengan bersama -- sama mau mencari jalan keluarnya.
Hari demi hari kami fikirkan bersama. Setelah melalui diskusi akhirnya kami memutuskan untuk mencoba bertanya kepada rekan -- rekan kami, entah itu rekan kerja, rekan bisnis, sahabat, tetangga, atau bahkan rekan gym kami.Â
Sebagian besar rekan kami tidak menemukan jawabannya, karena beberapa dari mereka sudah mencoba beberapa macam pengobatan namun hasilnya tetap nihil. Tapi Alhamdulillahnya ada 1 orang rekan kami yang berhasil mengatasi hal tersebut, dia salah satu rekan bisnis kami yang kita sebut saja bernama Ida, walaupun itu bukan nama aslinya.Â
Dia merekomendasikan satu obat herbal yang cukup terjangkau, dengan cepat dan tanpa menunda lagi kami langsung membelinya. Obat tersebut berupa serum dengan harga per serumnya 70rb, diusap setiap malam sebelum tidur.Â
Untuk per serumnya cukup untuk pemakaian satu minggu. Dengan senang hati setelah mencoba untuk pertama kalinya saya pun segera tidur, tidak sabar untuk melihat efeknya besok pagi.Â
Dan benar, keesokan paginya ketika terbangun payudara saya terlihat indah kembali, dan hal tersebut membuat kami berdua bahagia.Â
Kemudian seperti biasa saya menjalani aktivitas sebagai ibu rumah tangga seperti memasak, mengurus anak, dan membersihkan rumah.Â
Namun ketika waktu sudah menjelang siang, ketika saya selesai beberes rumah dan ingin mandi saya melihat di cermin dan terheran -- heran kenapa payudara saya mulai kendur dan tidak sekencang tadi pagi.Â