Swiss juga memiliki sistem perbankan yang sudah tak diragukan lagi keamanannya. Oleh karena itu banyak lembaga atau pun perorangan minat menyimpan uang di bank Swiss.
Swiss merupakan negara kaya dengan memiliki kualitas hidup yang baik. Dikutip dari Study In Switzerland, setidaknya ada lima faktor utama yang menjadikan Swiss menjadi negara kaya.
Pertama, Swiss dibangun berlandaskan sistem perbankan modern yang handal. Kedua, meratanya industriliasasi di tiap daerah dan kebijakan desentralisasi dari sistem federal. Ketiga, stabilitas politik membuat Swiss mampu bersaing di pasar Internasional. Keempat, sistem warisan yang diatur oleh undang-undang, dimana penduduk Swiss tidak boleh mewarisi hartanya selain kepada anggota keluarganya. Dan Kelima, pilihan Swiss untuk menjadi negara netral yang membuat Swiss bisa berdagang dengan kedua belah pihak yang sedang bermasalah. Seperti pada Perang Dunia II, Swiss memborong emas milik Nazi Jerman meski emas tersebut didapat dari wilayah penduduk Polandia.
Negara Netral Bebas Dari Perang
Swiss sejak dulu dikenal sebagai negara yang menganut ideologi netral yang memilih untuk tidak ikut campur dalam konflik antar negara. Karena hal itu Swiss dikenal sebagai negara bebas perang. Netralitas negara ini terlihat dari lambang bendera "Palang Merah" yang menurut sejarahnya merupakan lambang penghormatan bagi negara Swiss yang menjadi tempat lahir gerakan palang merah internasional.
Negara ini tidak memiliki rekam jejak perang seperti kebanyakan negara eropa tetangganya. Misalnya pada Perang Dunia I, karena keamanannya dari perang Swiss dijadikan tempat tinggal Vladimir Illych Ulyanov (Vladimir Lenin) hingga tahun 1917.
Lalu pada saat Perang Dunia II meletus, Jerman tidak menjadikan Swiss sebagai negara sasaran yang akan diserang. Karena keamanannya dari hiruk- pikuk perang, kota Jenewa yang berada di Swiss dijadikan tempat berkumpulnya pertemuan para tokoh-tokoh penting negara dunia untuk membahas perdamaian dunia lewat forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
 Itulah beberapa fakta dari Swiss, bagaimana kamu tertarik mengunjungi negara ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H