Mohon tunggu...
Muhammad Farih Fanani
Muhammad Farih Fanani Mohon Tunggu... Lainnya - blogger

Mahasiswa Sejarah yang gemar nulis julit di blog gipang.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Agama dan Kemanusiaan, Lebih Penting Mana?

31 Juli 2020   19:57 Diperbarui: 2 Agustus 2020   07:04 3091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agama dan Kemanusiaan

Bahkan kedudukan manusia dalam agama Islam adalah sebagai khalifah. Sebelumnya, ada tiga kedudukan yang dimiliki manusia selain menjadi khalifah. Yaitu pertama, sebagai makhluk, kedua sebagai hamba Tuhan, dan ketiga sebagai khalifah. Ketiga kedudukan itu adalah tingkatan dari rendah ke tinggi.

Manusia sebagai makhluk adalah kedudukan terendah manusia. Manusia diciptakan sebagai makhluk yang sama dengan makhluk lainnya, saya membahasakannya dengan manusia biologis. Manusia biologis tidak memiliki perbedaan dengan hewan. Tulang, daging, kulit, otak, dan rambut. Semua itu tidak berbeda dengan hewan-hewan yang sering berseliweran di depan mata kita.

Satu tingkatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai makhluk adalah manusia sebagai hamba Tuhan, atau manusia religius. Dari tingkatan ini manusia sudah memiliki perbedaan dengan hewan. Hewan memang makhluk Tuhan tapi hewan tidak diberikan perintah untuk mengabdi pada Tuhan. Pengabdian manusia terhadap Tuhan menjadikannya berbeda dan (tentu) lebih istimewa ketimbang hewan.

Menjadi hamba Tuhan tidaklah mudah. Manusia diharuskan untuk mencurahkan waktu, kemampuan, otak, dan hati mereka untuk Tuhan. Manusia berkewajiban untuk taat kepada aturan Tuhan yang disampaikan lewat Nabi. Tapi, seperti yang kita tahu bahwa Jin juga makhluk Tuhan yang diciptakan untuk beribadah kepada Tuhan. Lantas apa istimewanya manusia dengan Jin? (saya tidak mempersoalkan keyakinan Anda tentang kepercayaan terhadap adanya Jin).

Kedudukan sebagai hamba Tuhan mendorong manusia untuk berperilaku menjaga dan melindungi ciptaan Tuhan yang lainnya, terutama di bumi. Hal itu yang membuat manusia memiliki kedudukan yang ketiga yaitu sebagai khalifah. Kedudukan ketiga inilah yang membedakan manusia dengan Jin.

Khalifah secara bahasa adalah pengganti, atau dalam sejarah nama khalifah biasanya dinisbatkan kepada seorang pemimpin. Tuhan menciptakan manusia di bumi sebagai pemimpin. Sebagaimana seorang pemimpin pada umumnya, manusia memiliki misi untuk mejaga bumi. menjaga bukan saja menempati dan memanfaatkan kekayaan bumi. Tapi juga menjaga ekosistem alam, menjaga rantai makanan di hutan, menjaga dari pencemaran lingkungan, menjaga dari karusakan ozon, dan lain sebagainya. Mana mungkin seorang pemimpin merusak seuatu yang mereka pimpin.

Jabatan atau kedudukan manusia sebagai pemimpin bumi yang diberikan Tuhan sebenarnya sudah sangat menunjukkan bahwa Tuhan dan agama sangat peduli terhadap manusia. Manusia bukan spesies yang sama dengan yang lain, manusia berbeda, manusia sempurna, dan istimewa.
Agama sangat menghormati kemanusiaan dan memberikan kedudukan yang sangat tinggi kepada manusia. Lantas mengapa sekarang orang banyak membenturkan agama dengan kemanusiaan? Tidakkah kemanusiaan adalah salah satu dari misi agama?

Jawaban dari pertanyaan di atas adalah karena perlakuan pemeluk agama yang tidak mencerminkan ajaran agamanya secara normatif. Bahkan komedian favorit saya Tretan Muslim dan Coki Pardede pun mengatakan dalam kaos yang sering mereka pakai bahwa humanity above religion. Bagaimana mungkin agama yang mengusung kemanusiaan derajatnya lebih rendah daripada kemanusiaan itu sendiri?

Kita bisa menyikapi hal itu secara bijak. Yang Coki dan Muslim lakukan adalah kritik terhadap fenomena sosial keagamaan yang sedang terjadi. Mereka melihat bahwa orang beragama di Indonesia cenderung mengesampingkan kemanusiaan dalam rangka membela atau menuhankan agama mereka. Saya, Anda, dan kita semua tidak bisa mengelak dari itu.

Lantas dakwah seperti apa yang bisa kita terapkan untuk memperbaiki prespektif yang salah tersebut? Tidak ada. Tidak ada yang perlu kita dakwahkan untuk mengubah prespektif orang lain. Kita hanya perlu menjalankan ajaran agama sebagai sebuah simbol ketaatan kita terhadap agama. Jika saya dan Anda mengaku umat yang beragama, maka tidak ada hal lain yang bisa kita lakukan selain menjalankan perintah agama dengan baik dan benar.

Artikel ini pernah dipublikasikan di gipang.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun