Konsep-konsep dalam agama sebenarnya juga mencerminkan sisi-sisi kemanusiaan. Saya akan mengambil tiga konsep agama paling masyhur yang umum dan dimiliki oleh sebagian besar agama besar di dunia. Yaitu jamaah, salam, dan sedekah. Ketiga ajaran agama ini akan merepresentasikan bahwa agama meletakkan hubungan manusia dengan manusia di level yang tinggi.
Umat beragama selain memiliki simbol agama dalam bentuk kitab atau benda, mereka juga memiliki bangunan tempat dimana mereka beribadah, memuja dan menyembah Tuhan mereka. Mereka melakukan ibadah secara bersama-sama, atau dalam bahasa yang sering kita kenal adalah jamaah.
Konsep jamaah adalah konsep dimana orang beragama berkumpul di satu tempat, duduk bersebelahan untuk tujuan menyembah Tuhan. Agama-agama besar seperti Islam, Kristen, dan Katolik mempunyai itu.
Berjamaah di tempat ibadah boleh dilakukan oleh siapa saja, berjamaah di tempat ibadah tidak mengenal suku, warna kulit dan kewarganegaraan. Kita bisa beribadah di masjid pelosok Surabaya meskipun kita berkewarganegaraan Somalia. Asalkan kita berkeyakinan yang sama, maka kita akan diterima sebagai saudara seiman.
Dari konsep berjamaah atau bersama-sama dalam menyemah Tuhan tersebut kita bisa memaknai kemanusiaan dari sisi agama. Bahkan dalam Islam, ibadah yang dilakukan dengan cara berjamaah lebih diutamakan dari ibadah yang dilakukan secara sendirian. Perbandingannya adalah 1 banding 27. Satu untuk ibadah sendiri, dan 27 untuk ibadah secara berjamaah.
Tidak mengherankan apabila agama sangat cocok untuk masyarakat yang komunal. Bagaimana tidak, agama tidak akan bisa eksis tanpa dipercayai oleh ribuan, ratusan atau jutaan orang (Dalam konteks ini saya memisahkan antara eksistensi agama dengan eksistensi Tuhan).Â
Agama Islam dan Kristen adalah contoh yang sangat ideal bagaimana sebuah agama membutuhkan kelompok manusia untuk memeluknya. Tanpa pemeluk, agama tidak bisa berkembang. Kedua agama tersebut hadir dan mempunyai misi untuk menyebarluaskan ajarannya.
Kristen dengan Gold Glory Gosvel nya, dan Islam dengan dakwah dan ekspansi politiknya. Islam pada zamannya adalah agama dengan basis politik yang sangat kuat.
Islam mampu menguasai dunia dari Asia hingga Eropa. Bahkan ada juga yang mengatakan Islam lebih dahulu menemukan Amerika. Terlepas dari itu Islam mengepakkan sayapnya menuju sebuah imperium besar di bawah satu kekuasaan yang awalnya teokrasi menjadi monarki.
Keseluruhan bangsa tersebut bersatu di bawah kekuasaan Islam. Maka layak jika agama merupakan salah satu alat pemersatu umat manusia.
Jamaah mencerminkan sistem yang mewadahi masyarakat banyak.
Tidak akan ada konsep jamaah jika agama tidak dianut oleh banyak orang. Dari semua bangsa yang beermacam-macam dan beraneka ragam tersebut, agama berusaha untuk menyatukan mereka. Tidak heran jika semangat keagamaan biasanya berbanding lurus dengan semangat kebersamaan.