Anemia yaitu suatu keadaan dimana kadar Hemoglobin (Hb) di dalam darah lebih rendah dari nilai normal untuk kelompok orang menurut umur dan jenis kelamin, pada wanita remaja hemoglobin normal adalah 12-15 g/dl dan pria remaja 13-17 g/dl (Adriani, 2017). World Health Organization (WHO) (2017) menyebutkan anemia adalah suatu kondisi jumlah sel darah merah tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan fisiologis tubuh. Kebutuhan fisiologis seseorang bervariasi berdasarkan usia, jenis kelamin, tempat tinggal, perilaku merokok dan tahap kehamilan. Penyebab anemia umumnya karena kekurangan pengetahuan tentang anemia, kekurangan zat besi, asam folat, vitamin B12 dan vitamin A. Peradangan akut dan kronis, infeksi parasit, kelainan bawaan yang mempengaruhi sintesis hemoglobin,kekurangan produksi sel darah merah dapat menyebabkan anemia (Siska, 2017).
Anemia merupakan masalah serius yang dihadapi banyak wanita muda. Hasil Riskesdas 2007, 2013 dan 2018, didapatkan data ada peningkatan jumlah anemia pada remaja putri yaitu 6,9 %, 18,4%, dan 32%. Upaya pemerintah untuk mengatasi hal tersebut sudah dilakukan dengan pemberian tablet tambah darah (TTD), dimana cakupan TTD sejumlah 48,52%, cakupan di Papua Barat mencapai 64,48% (Kemenkes, 2018).Â
Berdasarkan data tersebut, dapat kita cermati bersama bahwa penyakit anemia merupakan penyakit yang serius. Perkembangan mengenai penderita anemia semakin tahun semakin tinggi persentasenya. Segala upaya pemerintah yang salah satunya adalah pemberian TTD masih belum menjawab tingginya persentase penderita anemia sampai saat ini. Maka dengan ini dapat dikatakan bahwa untuk menekan meningkatnya persentase penderita penyakit anemia adalah dengan metode pencegahan. Metode pencegahan memiliki peran yang efektif dalam menekan meningkatnya angka penderita anemia. Salah satu bentuk metode pencegahan yang dapat dilakukan adalah mengenalkan kepada masyarakat tentang gejala dan jenis penyakit anemia. Hal tersebut dapat membantu wanita untuk lebih aware dan mengerti tentang penyakit anemia dan dapat mendeteksi dini agar tidak terjadi keparahan. Berikut jenis-jenis anemia beserta gejalanya:
Anemia Ringan
Berdasarkan WHO, anemia ringan merupakan kondisi dimana kadar Hb dalamdarah diantara Hb 8 g/dl – 9,9 g/dl. Sedangkan berdasarkan Depkes RI, anemia ringan yaitu ketika kadar Hb diantara Hb 8 g/dl - <11 g/dl. Jumlah sel darah yang rendah dapat menyebabkan berkurangnya pengiriman oksigen ke setiap jaringan seluruh tubuh sehingga muncul tanda dan gejala serta dapat memperburuk kondisi medis lainnya. Gejala anemia yang mungkin muncul :
Kelelahan
Penurunan energi
Kelemahan
Sesak nafas ringan
Palpitasi
Tampak pucat (Damayanti, 2017)