Mohon tunggu...
Muhammad FadelDwi
Muhammad FadelDwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro, Penerima Manfaat Kader Surau YBM BRI

Jalan Seorang Ninja

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Catatan Mahasiswa Produktif: Mengubah Utang Menjadi Gunung Uang di Zona Perkuliahan

30 Juli 2019   00:58 Diperbarui: 30 Juli 2019   06:24 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika mahasiswa ingin berutang, tentukan perencanaan matang terhadap utang tersebut. Mahasiswa yang ideal adalah mahasiswa yang mampu memproyeksikan dengan data kualitatif terhadap utang tersebut. Setelah melakukan perancangan, tentukan perusahaan pinjaman, ketahui besar persen bunga, dan likuiditas perusahaan tersebut.

Ketiga faktor ini penting mengingat gejolak ekonomi global turut merubah sketsa proyeksi di langkah awal. Penulis memberikan kisaran umum untuk bunga utang sebesar 0% - 2% per termin. Selanjutnya, utang dapat digunakan untuk aset-aset produktif. Aset produktif adalah aset yang nilainya terus bertumbuh seiring waktu. Mahasiswa dapat berinvestasi di instrumen pasar modal untuk menumbuhkan asetnya.

Akan tetapi, ambisi Mahasiswa saat ini tidak serta-merta bersandar terhadap instrumen pasar modal saja, melainkan 'mencemplungkan' diri menjadi seorang pebisnis. Utang digunakan sebagai basis modal untuk memulai bisnis. Hal ini yang dialami oleh Ricky Donald Nazir, seorang pebisnis / pengusaha muda dengan modal awal berupa utang.

Menurutnya, Mahasiswa perlu meyakini dan merancang dengan data sebuah bisnis yang ingin dituju. Apalagi di era revolusi industri 4.0, digitalisasi menjadi kewajiban sekaligus kemudahan dalam roda bisnis.

Sekarang, mental Mahasiswa untuk berbisnis perlu dicanangkan dan diaplikasikan. Tidak perlu takut risiko utang karena utang akan tetap menjadi risiko dimanapun berada. Hanya yang perlu dilakukan Mahasiswa adalah mengelola risiko rasio utang tersebut dengan 'mencemplungkan' diri di sektor bisnis.

Tentu, Mahasiswa menginginkan financial freedom, tetapi belum berpenghasilan. Utang dapat menjadi jalan penyambung antara keinginan dan kebuntuan tersebut, tentu dengan kelola produktif dan tepat sasaran. Mahasiswa tidak perlu lagi dipusingkan mengenai pembiayaan nonsubstansial, utang produktif dapat menutupi hal tersebut.

Ketika rasio utang mampu dikontrol dengan baik, utang tersebut pelan-pelan berganti menjadi bongkahan batu, seiring waktu menjadi gunung uang, tanpa kita sadari. Dibalik ketakutan akan kegagalan membayar, terdapat keberanian untuk melakukan perubahan taraf hidup. Pertumbuhan ekonomi negara tidak lekas dari pertumbuhan ekonomi warga negaranya.

Jika Anda, seorang Mahasiswa, yang membaca ini melakukan utang produktif sejak sekarang, bukan hal mustahil, hadiah satu abad nanti untuk Indonesia akan terwujud. Generasi emas produktif bangsa. Hal yang dikira sepele, tetapi jika dirancang dengan baik akan berdampak besar bagi bangsa Indonesia. Mari lakukan perubahan!

Semangat BerIndonesia!

Sumber pendukung :

https://tafsirq.com/2-al-baqarah/ayat-282#tafsir-quraish-shihab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun