Mohon tunggu...
Muhammad FadelDwi
Muhammad FadelDwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro, Penerima Manfaat Kader Surau YBM BRI

Jalan Seorang Ninja

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Catatan Mahasiswa Produktif: Mengubah Utang Menjadi Gunung Uang di Zona Perkuliahan

30 Juli 2019   00:58 Diperbarui: 30 Juli 2019   06:24 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata Kunci : Pembiayaan, Pengelolaan Risiko, Investasi, Pertumbuhan Ekonomi

Utang, sebagian besar orang mengetahui kata tersebut, tetapi cenderung takut untuk melakukan. Stigma negatif yang tertanam mengenai utang tidak sedikit diluar konteks ketakutan akan gagal bayar di masa mendatang.

Bukan hanya kalangan masyarakat biasa, tetapi mahasiswa enggan berurusan dengan hal berbau utang, pinjaman atau sejenisnya. Pengalaman negatif yang beredar di media elektronik turut menciutkan nyali untuk berutang. Sebelum melakukan utang, sebaiknya memahami konsep utang dan risiko dibaliknya.

Konsep utang telah dibahas secara mendetail di Al-Qur'an, surah Al-Baqarah : 282. Ketika mempunyai utang, hendaknya dicatat secara jelas waktu dan barang tersebut dengan sebaik-baiknya. Al-Qur'an juga telah menyuratkan untuk mengundang saksi dan penulis utang (pihak ketiga) untuk melindungi hak pemberi dan penerima utang sekaligus menghindari perselisihan.

Selain itu, Nabi Muhammad SAW tercatatat dalam buku "Muhammad : Nabi untuk Semua" pernah berutang kepada Zaid bin Sa'nah, seorang Yahudi Madinah. Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan doa untuk tidak merasa payah terhadap masalah utang kepada Abu Umamah Al-Bahili.

Namun, dewasa ini, persoalan utang menjadi lebih kompleks ketika hal yang ditakutkan adalah kegagalan membayar. Konsep bunga (ribawi) merajalela di dunia pinjam meminjam. Sebagaimana kisah Asep yang diungkap oleh Tirto terjebak bunga pinjaman online yang terus menggeogoti kemampuan membayar.

Selain bunga, output konsumtif dari utang menjadi sebab kegagalan membayar. Uang hasil pinjaman hanya sebatas dimanfaatkan untuk menutup utang lain atau membeli aset tidak bertumbuh.

Utang akan menjadi produktif selama kita mampu mengelola output utang tersebut. Secara matematis, rasio utang terhadap pendapatan dapat diformulasikan dalam

Utang (dok. pribadi)
Utang (dok. pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun