Hal tersebut, bermula. Saat Minke setiap hari diantar jemput Oleh Darsam (bodyguard Nyai Ontosoroh) dengan dokar Emas yang serba-mewah saat itu. Bahkan kepala sekolahnya pun kalah saing secara sosial (matter).Â
Angin hembusan kebencian ini pada Minke. Dikobarkan oleh sahabat yang mengenalkannya dengan Annelis pertama kali. Robert Suurhoff. Ia memfitnah begitu keji dan kejam. Juga Suurhoff pun mengadu kepada Kepala Sekolahnya yang berwatak Belanda karena keturunan Eropanya.Â
Mengetahui perbuatan Minke yang dilaporkan oleh Suurhoff dengan informasi yang sudah dimodifikasinya. Terbitlah surat Pemecatan Minke sebagai sisaa H.B.S. Karena dinilai tak bermoral.Â
Seorang gurunya yang juga tau persis pedalamannya Minke ini. Juffrow Magda Petters, tidak dengan mudah bisa meyakini informasi tersebut mentah-mentah.Â
Ia mengetahui Minke punya alasan yang sangat kuat untuk bisa menjelaskannya secara tepat. Pendapat gurunya ini tidak serta merta hadir begitu saja, pasalnya Minke ialah anak didik yang sangat cerdas. Bahkan ia sudah mampu menulis tentang hal - hal yang terjadi di beberapa koran harian yang ia bacai tiap hari dengan menggunakan nama samarannya, Max Havelaar.
Keyakinan Juffrow Magda Petters tidak bisa ditawar dan ia pun sangat membela murid kesayangannya itu. Dalam sidang internal di sekolah H.B.S. ia pun meminta untuk menunda pemecatan Minke sebagai siswa. Â Syukurnya hal itu pun dikabulkannya.Â
Minke pun menyikapi dengan sikap biasa saja atas sikap teman-temannya yang 180 beroposisi dari biasanya. Namun, ia hanya mengandung perasaan heran berat tiada tara yang ia pikul kemana-mana tubuhnya melangkah.Â
Usai menyatakan kesiapannya menghadiri pemanggilan pihak sekolah pada Minke. Minke pun menjelaskan dan membantah fitnah-fitnah yang dituduhkan padanya. Bahwa ia bermain dengan seorang Nyai atau Gundik / wanita simpanan Laki-Laki Eropa di tanah air kala itu.Â
Ia bantah semua tuduhan tersebut. Dan berhasil meyakinkannya. Namun, persoalan yang ia hadapi selanjutnya ialah ia diminta untuk segera pindah dari rumah Nyai Ontosoroh tersebut secepat mungkin. Guna menjaga kehormatan keluarga Kebupatiannya dan nama Baik H.B.S cabang Surabaya.Â
Dua pilihan yang diberikan pada Minke. Kau tinggalkan tempat itu atau Kau nikahi Putrinya yang menjadi kekasihmu itu. Ini demi kebaikan bersama Minke. Tutup kepala sekolahnya.Â
Sepanjang kepulangannya ia timbang-timbang segala baik buruknya atas pilihan tersebut. Bila ia tinggalkan Annelis, ada kemungkinan buruknya Annelis akan jatuh sakit parah kembali. Bila ia nikahi Annelis, apa ia akan dapat restu Ayahandanya yang menginginkan ia beristrikan pribumi untuk mendapinginya sebagai Bupati yang ayahnya telah rencanakan untuknya.Â