Mohon tunggu...
Faiz Ade
Faiz Ade Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Membangun Bangsa Ala Abipraya

25 Mei 2016   11:49 Diperbarui: 25 Mei 2016   15:10 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua tahun kemudian atau 1992, PT Brantas Abipraya mencatatkan prestasi monumental. Tahun itu perusahaan plat merah ini mendapat kepercayaan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kotapanjang, Bengkinang, Riau. Bukan hal mudah karena jenis konstruksi bangunan bendungan yang dibuat adalah dari jenis bendungan beton berdasar berat sendiri atau (concretegravitydams). Ini adalah jenis bendungan beton yang didesain untuk menahan beban dan gaya yang bekerja padanya hanya dengan berat sendiri saja. PT Brantas Abipraya menggunakan metode Roller Compacted Beton (RCC).

Waktu itu, ini adalah metode pertama yang digunakan dalam proyek konstruksi bendungan di Indonesia. Artinya Brantas Abipraya menjadi pioner bagi pembangunan bendungan ini di Indonesia.

Semakin berkembangnya perusahaan membuat PT Brantas Abipraya memutuskan hijrah dari Malang ke Jakarta pada tahun 1995. Keputusan ini untuk menjawab tantangan sekaligus mendukung semua kegiatan perusahaan secara maksimal. Jakarta adalah pusat bisnis sekaligus pemerintahan yang dinilai mampu mendorong percepatan bisnis dari Brantas Abipraya.

Tahun 2011 atau 31 tahun setelah lahir, PT Brantas Abipraya sampai dititik sebagai BUMN matang yang sarat pengalaman. Tahun itu, dilakukan peresmian kantor pusat baru oleh  Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto. Diversifikasi usaha dilakukan dengan membangun anak perusahaan, Brantas Energi yang bergerak di bidang PLTA.

Setahun kemudian, Brantas Abipraya mengukuhkan diri sebagai pioner dalam penerapan teknologi konstruksi terbaru. Tahun 2012, BUMN ini dipercaya untuk melaksanakan proyek  Underpass Cibubur dengan menerapkan teknologi Jacking System. Brantas Abipraya tercatat sebagai pengguna teknologi ini yang pertama untuk diterapkan di Indonesia.

Menghadapi era globalisasi, PT Brantas Abipraya melakukan pengembangan usaha dengan diversifikasi produk melalui pembentukan anak perusahaan. Meski memiliki label BUMN, Brantas Abipraya membuktikan sebagai perusahaan yang menomorsatukan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) karyawannya. Caranya adalah selalu memperbarui dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknologi staf di setiap level. Pada akhirnya antara kebutuhan sumber daya yang dimiliki dan permintaan pasar saling mengisi. Pengakuan dari klien tercermin dari penghargaan selama dua tahun berturut-turut dari Majalah Infobank sebagai BUMN Konstruksi Terbaik di Indonesia pada tahun 2013 dan 2014.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun