Mohon tunggu...
Faiz Ade
Faiz Ade Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Membangun Bangsa Ala Abipraya

25 Mei 2016   11:49 Diperbarui: 25 Mei 2016   15:10 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

AWALNYA perusahaan ini hanya menangani proyek-proyek irigasi. Seiring berjalannya waktu, pekerjaan bergengsi kerap dikerjakannya. Bukan hanya dalam negeri, namun juga pekerjaan prestisius di luar negeri. Cerita panjang mengiringi kelahiran perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi.

PT Brantas Abipraya (Persero), dikenal sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menangani proyek seperti bendungan, terowongan, jalan dan jembatan, bandara, bangunan, pembangkit listrik, dan banyak lagi. Padahal awalnyanya, perusahaan ini lebih banyak mengerjakan proyek irigasi.

Semuanya diawali tahun 1970 saat Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, Ir Sutami melakukan inspeksi ke Proyek Induk Pengembangan Wilayah Sungai Kali Brantas. Orang kemudian mengenalnya sebagai Proyek Brantas. Ia menilai perlu adanya wadah untuk mengelola proyek-proyek yang akan segera selesai. Di sisi lain juga muncul pemikiran dibutuhkan adanya badan otonom yang bergerak di bidang jasa konsultasn dan jasa kontraktor untuk melakukan pekerjaan hingga ke luar wilayah Sungai Brantas. Namun hingga mengakhiri masa jabatannya, rencana tersebut belum terealiasi.

Tahun 1979, Menteri Pekerjaan Umum Dr Ir Purnomosidi Hajisarosa mengusulkan adanya pemekaran proyek Brantas menjadi tiga badan. Salah satu alasannya karena melihat kemampuan anak-anak muda yang terlibat dalam Proyek Brantas waktu itu yang cukup mumpuni.

Ia meyakini dengan memekarkan orang-orang yang terlibat Proyek Brantas maka akan memaksimalkan kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki. Ia kemudian membagi tiga unit, masing-masing : Unit I sebagai Unit Pelaksana Proyek Induk. Pekerjaannya mencakup pelaksanaan proyek-proyek yang sedang dibangun dan pengeloaan serta pemeliharaan bangunan-bangunan yang telah selesai di lingkungan proyek.

Unit II : Unit Perencanaan, bisa berbentuk PT-Persero dalam bidang Jasa Konsultan. Dan Unit III yang merupakan Unit Pelaksanaan, yang dapat berbentuk suatu PT-Persero dalam bidang Jasa Kontraktor.

Direktur Jendral Pengairan saat itu, Dr Ir Suyono Sosrodarsono kemudian ditunjuk menjadi penanggungjawab pembentukan. Awalnya sebagai wadah dari Unit Pelaksanaan semula dipertimbangkan PT Buana Karya yang pada saat itu keadaannya tidak sehat. Namun karena proses untuk menertibkan perusahaan tersebut memerlukan waktu yang lama, serta dengan berbagai pertimbangan lainnya, maka oleh Menteri PU Dr Ir Purnomosidi Hajisarosa pada tanggal 16 Mei 1980 memohon persetujuan Presiden RI untuk mendirikan perusahaan Jasa Konstruksi (PT.Persero) baru.

Nama Brantas Abipraya yang memiliki makna ‘Semangat Brantas’ disematkan pada PT-Persero baru tersebut. Akhirnya sejarah mencatat, melalui Akte Notaris Kartini Mulyadi SH Nomor 88 lahirlah PT  Brantas Abipraya pada 12 November 1980. Waktu pula yang kemudian membuktikan perjalanan Brantas Abipraya dari perusahaan yang semula hanya untuk pekerjaan irigasi sekarang berkembang ke pekerjaan konstruksi umum.

Kilas sejarah PT Brantas Abipraya  sebagai perusahaan terpercaya dalam bidang konstruksi umum setidaknya bisa dilihat dari fase lahir, bertumbuh hingga masa kini. Pada tahun 1980, Brantas Abipraya didirikan sebagai perusahaan yang berorientasi laba yang memiliki kedudukan di Malang, Jawa Timur.

Satu dekade kemudian, atau tahun 1990, Brantas Abipraya mengalami fase belajar untuk bertumbuh. Manajemen terus melakukan perbaikan terus menerus hingga kemudian mendapatkan kepercayaan untuk mengerjakan proyek-proyek besar yang tidak hanya berhubungan dengan air, seperti awal mula berdiri. Sebut saja proyek jalan, jembatan, bangunan dan proyek-proyek pelabuhan udara.

Prestasi Monumental                                                                                   

Dua tahun kemudian atau 1992, PT Brantas Abipraya mencatatkan prestasi monumental. Tahun itu perusahaan plat merah ini mendapat kepercayaan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kotapanjang, Bengkinang, Riau. Bukan hal mudah karena jenis konstruksi bangunan bendungan yang dibuat adalah dari jenis bendungan beton berdasar berat sendiri atau (concretegravitydams). Ini adalah jenis bendungan beton yang didesain untuk menahan beban dan gaya yang bekerja padanya hanya dengan berat sendiri saja. PT Brantas Abipraya menggunakan metode Roller Compacted Beton (RCC).

Waktu itu, ini adalah metode pertama yang digunakan dalam proyek konstruksi bendungan di Indonesia. Artinya Brantas Abipraya menjadi pioner bagi pembangunan bendungan ini di Indonesia.

Semakin berkembangnya perusahaan membuat PT Brantas Abipraya memutuskan hijrah dari Malang ke Jakarta pada tahun 1995. Keputusan ini untuk menjawab tantangan sekaligus mendukung semua kegiatan perusahaan secara maksimal. Jakarta adalah pusat bisnis sekaligus pemerintahan yang dinilai mampu mendorong percepatan bisnis dari Brantas Abipraya.

Tahun 2011 atau 31 tahun setelah lahir, PT Brantas Abipraya sampai dititik sebagai BUMN matang yang sarat pengalaman. Tahun itu, dilakukan peresmian kantor pusat baru oleh  Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto. Diversifikasi usaha dilakukan dengan membangun anak perusahaan, Brantas Energi yang bergerak di bidang PLTA.

Setahun kemudian, Brantas Abipraya mengukuhkan diri sebagai pioner dalam penerapan teknologi konstruksi terbaru. Tahun 2012, BUMN ini dipercaya untuk melaksanakan proyek  Underpass Cibubur dengan menerapkan teknologi Jacking System. Brantas Abipraya tercatat sebagai pengguna teknologi ini yang pertama untuk diterapkan di Indonesia.

Menghadapi era globalisasi, PT Brantas Abipraya melakukan pengembangan usaha dengan diversifikasi produk melalui pembentukan anak perusahaan. Meski memiliki label BUMN, Brantas Abipraya membuktikan sebagai perusahaan yang menomorsatukan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) karyawannya. Caranya adalah selalu memperbarui dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknologi staf di setiap level. Pada akhirnya antara kebutuhan sumber daya yang dimiliki dan permintaan pasar saling mengisi. Pengakuan dari klien tercermin dari penghargaan selama dua tahun berturut-turut dari Majalah Infobank sebagai BUMN Konstruksi Terbaik di Indonesia pada tahun 2013 dan 2014.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun