Mohon tunggu...
Mfaaqihh
Mfaaqihh Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas muhammadiyah jakarta

mahasiswa universitas muhammadiyah jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Kebebasan Pers dan Regulasi

6 Juli 2024   13:04 Diperbarui: 6 Juli 2024   15:17 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: indonesiabaik.id

 

Regulasi yang Seimbang

 

Untuk menjawab pertanyaan apakah regulasi lebih banyak memberikan perlindungan atau pembatasan, jawabannya tergantung pada bagaimana regulasi tersebut diterapkan. Regulasi yang baik seharusnya mampu menjaga keseimbangan antara perlindungan dan kebebasan. Regulasi tidak boleh digunakan sebagai alat untuk membungkam kritik atau membatasi kebebasan pers, tetapi harus mampu melindungi masyarakat dari informasi yang salah dan menyesatkan.

 

Namun, kenyataan di lapangan sering kali menunjukkan sebaliknya. Regulasi yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat justru sering kali digunakan sebagai senjata untuk menekan kebebasan pers. Pemerintah dan pihak berwenang kadang-kadang menggunakan regulasi sebagai tameng untuk menutupi kekurangan dan kesalahan mereka. Ketika media mencoba untuk mengungkapkan kebenaran atau mengkritisi kebijakan yang tidak populer, regulasi tersebut digunakan untuk menekan dan membungkam suara kritis. Hal ini jelas bertentangan dengan semangat demokrasi dan kebebasan berekspresi.

 

Sebagai penulis, saya berpendapat bahwa regulasi yang seimbang dan adil harus didasarkan pada prinsip transparansi dan partisipasi. Proses pembuatan regulasi harus melibatkan berbagai pihak, termasuk media, masyarakat sipil, akademisi, dan pakar hukum. Dengan melibatkan banyak pihak, regulasi yang dihasilkan akan lebih komprehensif dan berimbang. Selain itu, regulasi tersebut harus diawasi oleh lembaga independen yang bebas dari campur tangan pemerintah atau kepentingan politik tertentu.

 

Regulasi yang baik harus jelas dan tegas dalam membedakan antara kritik yang konstruktif dan informasi yang menyesatkan. Kritik terhadap pemerintah atau kebijakan publik adalah bagian penting dari fungsi pers yang sehat dan demokratis. Regulasi harus melindungi hak media untuk mengkritik dan mengungkapkan pendapat tanpa takut akan tindakan hukum yang tidak adil. Namun, di sisi lain, regulasi juga harus tegas dalam menangani penyebaran berita palsu yang bisa merusak tatanan sosial dan kepercayaan publik.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun