Mohon tunggu...
M.Fajar Alfarizi
M.Fajar Alfarizi Mohon Tunggu... Freelancer - M.Fajar Alfarizi

Proud Muslim

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Honest Review, Buku "Spy Si"

6 November 2020   11:33 Diperbarui: 6 November 2020   11:39 1786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover Buku SPY SI (Dokpri)

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Informasi buku

Judul Buku                     : SPY SI (Sebagian pengalaman yang saya ingat) Bagian I : Zaman Revolusi fisik

Penerbit                          : PT. Hendropriyono Strategic Consulting

Penulis                            : AM Hendropriyono

ISBN                                 : 978-623-93541-0-7

Jenis Buku                     : Otobiografi

Genre                              : Non-Fiksi

Tahun Perilisan         :  2020

Jumlah Halaman       : 203 Halaman

Bahasa                           : Indonesia

Profil Penulis

Jenderal TNI (Purn) Abdullah Mahmud Hendropriyono lahir di Yogyakarta, 7 Mei 1945. Beberapa pendidikan militer yang pernah ditempuh beliau antara lain diperoleh di Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang (lulus 1967), Australian Intelligence Course di Woodside (1971), United States Army General Staff College di Fort Leavenworth, Amerika Serikat (1980), Sekolah Staf dan Komando (Sesko) ABRI (lulusan terbaik 1989) dengan mendapatkan anugerah Wira Karya Nugraha, serta KSA-VI Lemhannas (Lembaga Ketahanan Nasional) di Jakarta (1996) dengan prestasi tertinggi. Keterampilan Militer Para Komando, Terjun Bebas Militer, dan Penembak Mahir juga didapat beliau saat menjadi anggota Komando Pasukan Sandi Yudha (Komando Pasukan Khusus).

Tak hanya di bidang militer, beliau juga meraih gelar pendidikan di beberapa bidang lain. Beliau merupakan Sarjana Administrasi dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi/Lembaga Administrasi Negara (STIA/ LAN), Sarjana Hukum lulusan Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM), Sarjana Ekonomi dari Universitas Terbuka Jakarta, Sarjana Teknik Industri dari Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani) Cimahi Bandung dan Program Pasca Sarjana Bidang Hukum di Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM). Pada bulan Juli 2009, beliau meraih gelar Doktor Filsafat di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dengan predikat Cumlaude. Serta pada tahun 2014, beliau dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Filsafat Intelijen.

Di lingkungan pemerintahan, beliau pernah memangku berbagai jabatan strategis. Mulai dari Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan Republik Indonesia, Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan, hingga Menteri Tenaga Kerja dan Kepala Badan Intelijen Negara/BIN.

Beberapa prestasi yang beliau raih yaitu berbagai Bintang dan Tanda Penghargaan, termasuk Bintang Mahaputera Indonesia Adipradana, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya-prestasi, Bintang Bhayangkara Utama, Bintang Yudha Dharma, Bintang Dharma, Satya Lencana Bhakti untuk luka-luka di medan pertempuran.

Aktivitas yang beliau jalani saat ini adalah sebagai anggota Legiun Veteran Pembela RI, Ketua Senat Dewan Guru Besar STHM (Sekolah Tinggi Hukum Militer) dan Guru Besar Tetap di STIN (Sekolah Tinggi Intelijen Negara).

Mengapa saya tertarik dengan buku ini?

Seperti yang kita ketahui bersama, politik merupakan hal yang selalu menjadi topik hangat untuk diperbincangkan di semua kalangan masyarakat. Berbagai pendapat dikemukakan, baik itu pendapat yang positif maupun negatif berkaitan dengan bagaimana perkembangan politik di Indonesia. Bahasan tentang dunia militer tentu erat kaitannya dengan dunia politik, khususnya dibidang intelijen. Masyarakat selalu ingin up to date mengenai topik-topik ini.

Buku SPY SI ini telah mencakup hal diatas, segala hal tersebut di rangkai secara apik di dalam buku ini. Membahas perjalanan hidup dan karier seorang AM Hendropriyono sebagai tokoh berlatar belakang bidang militer intelijen yang menguasai bidang politik dengan luar biasa. Menceritakan bagaimana beliau menjalani kehidupan sebagai seorang yang memiliki latar belakang militer dan pembaca bisa melihat perspektif beliau mengenai politik melalui buku ini.

Saya pribadi kagum dengan sosok AM Hendropriyono. Dengan segudang aktivitas yang dijalani, beliau masih menyempatkan diri untuk menulis buku ini. Buku yang bisa menjadi inspirasi khususnya bagi kami para generasi Z. Membuka wawasan tentang dunia militer. Hal inilah yang membuat saya semakin tertarik untuk membaca buku ini.

Cover Buku SPY SI bagian belakang (Dokpri)
Cover Buku SPY SI bagian belakang (Dokpri)

First impression?

Sebelumnya saya sangat berterima kasih karena langsung mendapat buku ini dari beliau selaku penulis. Hal ini menambah kesan yang luar biasa terhadap buku yang akan saya baca dan terhadap rendah hatinya sosok Bapak AM Hendropriyono. Kesan pertama saya ketika melihat buku ini adalah nuansa militer yang sangat kental dipancarkan oleh cover yang menghiasinya. Judul buku yang dipilih pun menarik perhatian dengan cara penulisan singkatan yang eye catching (SPY SI) sehingga membuat pembaca penasaran. Buku ini memiliki daya tarik tersendiri untuk menarik minat para pembaca.

Sinopsis buku ini?

Mengawali kecintaannya pada dunia militer sejak beliau masih muda, Abdullah Mahmud Hendropriyono beserta saudara-saudaranya di tahun 1954-1956, sering mengikuti ayah mereka (Raden Mas Wachyani Mangkuprabuwo) yang merupakan pegawai negara sipil di Departemen Keuangan. Kemudian pada Departemen Pertanian dan Agraria, mereka biasa menonton pertunjukan wayang kulit yang diadakan Bung Karno di istana Negara dengan iringan sinden yang membawa ke arah filsafat dalam unsur Jawa yang sangat kental. Bung Karno sering mengadakan pertunjukan wayang tersebut dikarenakan beliau sangat menyukai segala unsur yang ada di dalam pertunjukan wayang. Dari pertunjukkan inilah beliau mengenal Bung Karno dan menjadikan Bung Karno sebagai inspirasi hidupnya.

Berbagai peristiwa dialami oleh Bung Karno pada masa itu. Meskipun sudah memiliki cara kepemimpinan yang baik dengan kebijakan-kebijakan yang dibuatnya, Bung Karno tetap memiliki lawan politik yang bertentangan dengan kekuasaannya pada masa itu. AM Hendropriyono yang pada saat itu dekat dengan Bung Karno bahkan mengenal anak Bung Karno seperti Guntur Soekarnoputera (akrab dipanggil Mas tok) dan Megawati Soekarnoputeri (akrab dipanggil Adis), tentu saja merasa simpatik terhadap apa yang dialami seorang Bung Karno. Dari sini pula rasa kagum beliau terhadap Bung Karno semakin bertambah.

Selain mengidolakan Bung Karno, AM Hendropriyono juga mengidolakan Bung Hatta. Beliau juga mengenal dan melihat secara langsung Bung Hatta, Wakil Presiden pertama Republik Indonesia. Meskipun kehidupan yang bersahaja Bung Hatta tetap memancarkan auranya sebagai Tokoh Nasional Indonesia. Sama seperti Bung karno, Bung Hatta juga banyak mendapatkan perbuatan yang tidak menyenangkan dari musuh-musuh politik. Tindakan ini tidak hanya ditujukan kepada Bung Hatta saja, tetapi juga untuk keluarga dan kerabatnya.

Dari Hal-hal tersebut timbul rasa nasionalisme dan bela negara yang tinggi dalam diri AM Hendropriyono, sehingga memutuskan untuk terjun ke dunia militer dengan mengikuti Taruna Akmil pada tahun 1964 dan menjadi seorang Prajurit ABRI (TNI). AM Hendropriyono juga berperan besar di bidang keprajuritan dan terlibat dalam perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selama berkarier di dunia militer, AM Hendropriyono terlibat sejumlah operasi yang membesarkan namanya. Bagaimana seorang prajurit mengatur strategi dan taktik agar mereka dapat mengalahkan lawan. Hal-hal itulah yang kemudian membuat karier militer seorang AM Hendropriyono terus menanjak hingga akhirnya beliau menjadi seorang Jenderal. Tantangan dan rintangan yang dihadapi beliau, semuanya dikupas di dalam buku ini.

Buku ini juga menceritakan tentang berbagai macam sejarah perkembangan dunia politik dan militer. Bagaimana cara memiliki rasa nasionalisme yang baik, membuat strategi dan geopolitik, membahas anti rasialis, anti PKI dan khususnya  perkembangan intelijen di Indonesia dari perspektif seorang AM Hendropriyono. Tentu saja ini menjadi poin utama dalam buku ini karena tingkat keakuratan informasinya tinggi dan dapat dipercaya  karena bersumber dari tokoh yang terjun langsung pada masa itu.

Di dalam buku ini juga diceritakan tentang bagaimana penahanan terhadap grup Koes Bersaudara (grup band yang terkenal pada masanya,dikenal saat ini dengan nama Koes Plus), karena dituduh telah menyanyikan lagu-lagu rock and roll yang berasal dari Amerika Serikat. Dasar dari penahanan pun tidak jelas dan atas perintah dari siapa pun tidak diketahui, dan banyak lagi hal sejarah yang berharga dan belum pernah terungkap selama ini tersaji secara lengkap didalam buku ini.

Desain buku ?

Buku ini hadir dengan desain cover yang menarik sesuai standarisasi desain zaman sekarang. Cover buku didominasi warna cokelat tua pada latar belakang  dengan warna putih dan emas pada bagian tulisan. Dengan pemilihan judul buku yang menarik, semakin membuat siapapun tertarik membaca buku ini.

Sementara pada bagian dalam buku menggunakan bahan kertas jenis bookpaper, dengan karakter warna cokelat terang. Pemilihan jenis huruf dalam buku menggunakan mayoritas huruf jenis Adobe Garamond Pro dengan beberapa jenis huruf lain sebagai pelengkap. Karakter jenis huruf yang dipakai tidak terlalu tegas di atas kertas sehingga mata tetap nyaman saat membaca buku ini.

Buku ini menggunakan font jenis Adobe Garamond Pro (Dokpri)
Buku ini menggunakan font jenis Adobe Garamond Pro (Dokpri)

Buku ini mempunyai 203 halaman (Dokpri)
Buku ini mempunyai 203 halaman (Dokpri)

Apa kelebihan buku ini?

Penyampaian dalam buku ini menggunakan bahasa yang jelas , straight to the point dan informatif. Meskipun beberapa pemilihan kata atau diksi yang menggunakan istilah khusus keilmuan tetapi keterangan dari kata-kata/istilah yang ada di dalam buku ini tentu dapat membantu pembaca dalam memahami makna dari istilah khususnya pihak awam. Menariknya, pembaca seusia saya yang masih mahasiswa pun dapat memahami dan menangkap jelas maksud dari penyampaian beliau di buku ini.

Di dalam buku ini kita bisa mengetahui kehidupan dan perjalanan karier penulis, sekaligus mengetahui sejarah perkembangan Negara Indonesia khususnya di dunia politik, militer dan intelijen secara lebih mendalam. Selain itu, terdapat beberapa hal yang selama ini belum diketahui oleh masyarakat luas dipaparkan didalam buku ini. Sangat membuka wawasan dan mengubah pandangan pembaca khususnya di bidang militer intelijen.

Apa kekurangan buku ini?

Sayangnya walaupun buku ini merupakan autobiografi, namun biografi mengenai riwayat perjalanan hidup dari sang penulis tidak diceritakan secara lengkap. Buku ini lebih terfokus dalam penyampaian sejarah dan perspektif dari sang penulis mengenai dunia militer dan intelijen serta politik di Indonesia ketimbang kehidupan pribadi sang penulis. Padahal, para pembaca ingin sekali mengetahui rekam jejak kehidupan pribadi sang penulis bersama keluarga secara lebih detil,  yang bisa menjadi inspirasi bagi generasi di masa depan

Kesimpulan ?

Buku ini merupakan buku yang sangat menarik, banyak ilmu yang bisa kita dapat melalui buku ini. Buku ini cocok untuk pembaca yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap sosok sang penulis ataupun tentang sejarah perkembangan politik militer dan intelijen Indonesia. Buku ini merupakan bagian pertama dari seri buku SPY SI, sehingga diharapkan adanya bagian-bagian selanjutnya dari seri buku ini.

Nilai Buku : 4.7 / 5.0

Sekian review jujur dari  saya, mohon maaf sebesar-besarnya jika terdapat kesalahan dalam penulisan.

Wassalamu'alaikum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun